Stimulasi Bahasa Anak Usia Dini Melalui Metode Bercerita

Main Article Content

Meida Afina Putri Afina

Keywords

early childhood education, story method, early childhood stimulus

Abstract

Language development is important to early childhood in their communication and interaction to others. Story is the most important stimulus to enhance early childhood speaking actively. Instead of gluing early childhood to digital world, parent and teacher must be concern to lift story method issues for learning process of early childhood. This study employs qualitative method by gathering data from scientific books and journals as a way to elaborate story method for enhancing early childhood communication and interaction. The result shows that story method is quite effective to triger early childhood for communicating and interacting to others. Through listening to children's stories, they will reveal the contents of the story again. That way, children can train their speech to convey ideas and verbal forms. In addition, children will also get lessons or advice through stories by educating smart people. So as to provide satisfaction with the need for imagination and fantasy. By the research design, it suggests to teacher of early childhood emphasizing story method as learning process.

Downloads

Download data is not yet available.

References

REFERENSI

Anita. (2015). Perkembangan bahasa anak usia dini. Jurnal Al-Shifa, 6(2), 161–180.
Anwar, A. (2008). Memilih, Menyusun, dan Menyajikan Cerita untuk Anak Usia Dini. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Arinoviani, K. D., Pudjawan, K., & Antara, P. A. (2016). Penerapan Metode Bercerita untuk Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Inggris Anak Kelompok A1 Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler. Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, 4(2).
Bawono, Y. (2017). Kemampuan berbahasa pada anak prasekolah : Sebuah kajian pustaka, 116–125.
Byrne, B., L.Coventry, W., Olson, R. K., Samuelsson, S., C, R., Willcut, E. G., … DeFries, J. C. (2009). Genetic and Environmental Infuences on Aspects of Literacy and Language in Early Childhood: Continuity and Change from Preschool to Grade 2. J Neurolinguistics, 22(3), 219–236.
Dhieni, N. (2005). Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta: Universitas Terbuka.
Dukes, C., & Smith, M. (2007). Cara Mengembangkan Ketrampilan Berkomunikasi dan Berbahasa pada Anak Prasekolah. Jakarta: Indeks.
Fadlillah, D. (2014). Edutaintmen Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: K E N C A N A.
Fauziddin, M. (2017). Upaya Peningkatan Kemampuan Bahasa Anak Usia 4-5 Tahun melalui Kegiatan Menceritakan Kembali Isi Cerita di Kelompok Bermain Aisyiyah Gobah Kecamatan Tambang. Obsesi, 1(1), 42–51.
Istiyani, D. (2013). Model Pembelajaran Membaca Menulis Menghitung (CALISTUNG) pada Anak Usia Dini di Kabupaten Pekalongan. Jurnal Penelitian, 10(1), 1–18.
Khotijah. (2016). Strategi Pengembangan Bahasa pada Anak Usia Dini. Jurnal Elementary, 2(2), 35–44.
Kurniawan, H. (2016). Kreatif Mendongeng untuk Kecerdasan Jamak Anak. Jakarta: KENCANA.
Marputri, R., Fakhira, & Fitriani, D. (2016). Meningkatkan Kemampuan Bahasa Anak Melalui Kegiatan Bercerita Di PAUD Nurul Hidayah Aceh Besar. Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini, 1(1), 86–92.
Masdudi. (2017). Konsep Pembelajaran Multiple Intlligences Bagi Anak USia Dini. Jurnal Pendidikan Anak, 3(2), 1–27.
Mulyani, S. A. (2013). Penggunaan Boneka Sebagai Media Simulasi Kreatif di Sekolah Dasar. Jurnal Pemikiran Dan Pengembangan SD, 1(2), 20–25.
Nurmiati. (2018). Meningkatkan Kemampuan Bahasa Anak Melalui Metode Bercerita Pada Anak Usia Dini di TK. ECEIJ, 1(1), 27–32.
Prihanjani, N. L., Wirya, I. N., & Tirtayani, L. A. (2016). Penerapan Metode Bercerita Bebantuan Media Boneka Tangan untuk Meningkatkan Kemampuan Berbicara Anak Usia 5-6 Tahun. E-Journal Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Ganesha, 4(3), 1–11.
Pudjaningsih, W. (2013). Metode Pengembangan Bahasa: Penerapannya pada Pembelajaran Berbasis Tema dan Sentra di Taman Kanak-Kanak. Pena, 3(2), 82–94.
Remer, R., & Tzuriel, D. (2015). “I Teach Better with the Puppet” - Use of Puppet as a Mediating Tool in Kindergarten Education – an Evaluation. American Journal of Educational Research, 3(3), 356–365.
Republik Indonesia. Undang-Undang Tentang Sistem Pendidikan Nasional (2003).
Santi, D. (2009). Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Indeks.
Santoso, S. (2005). Dasar - Dasar Pendidikan TK. Jakarta: Universitas Terbuka.
Seefeldt, C., & Wasik, B. A. (2008). Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Indeks.
Setiantono, T. (2012). Penggunaan Metode Bercerita Bagi Anak Usia Dini di PAUD Smart Little Cilame Indahbandung. Jurnal Empowerment, 1(2), 18–23.
Shofa, M. F., & Suparno. (2014). Peningkatan Keterampilan Berbicara Anak Usia Dini Melalui Permainan Sandiwara Boneka. Pendidikan Dan Pemberdayaan Masyarakat, 1(2), 209–222.
Sirbu, A. (2015). The Significance of Language as a Tool of Communication. Mircea Cel Batran, 18(2), 405–406.
Siska, Y. (2011). Penerapan Metode Bermain Peran (Role Playing) dalam Meningkatkan Ketrampilan Berbicara Anak Usia Dini. Jurnal Universitas Pendidikan Indonesia, (2), 31–37.
Subyantoro. (2013). Model Bercerita Untuk Meningkatkan Kepekaan Emosi dalam Berapresiasi Sastra. Yogyakarta: Penerbit Ombak.
Yuliyanti, D. (2010). Belajar Sambil Belajar Sains di Taman kanak-Kanak. Jakarta: Indeks.
Zubaidah, E. (2004). Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini Dan Teknik Pengembangannya Di Sekolah. Cakrawala Pendidikan, (3), 459–479.