https://ejournal.uinsaid.ac.id/index.php/al-isnad/issue/feedAl-Isnad: Journal of Islamic Civilization History and Humanities2024-08-31T17:50:36+07:00Moh. Ashif Fuadimoh.ashiffuadi@iain-surakarta.ac.idOpen Journal Systems<p>Al-Isnad: Journal of Islamic Civilization History and Humanities is a scientific journal published by the Department of History of Islamic Civilization (SPI) at the Raden Mas Said State Islamic University of Surakarta (UIN Surakarta) This journal is dedicated to exploring and socializing various creative and innovative new ideas from academics, lecturers, student, and observers. First, is the history of Islamic civilization which includes ideas, social systems, object relics, philosophy, theory and methodology, historiography, and others. Second, humanities studies include linguistics, literature, education, philosophy, archeology, arts, and social sciences which have humanity content. Al-Isnad is Published twice a year (June and December) and welcomes contributions in the form of original communications (Research papers), reviews, discussion papers, and also special themed issues on relevant topics.</p> <p>In connection with the results of Accreditation of Scientific Journals Period I of 2023 and the issuance of the Decree of the Director General of Higher Education, Research, and Technology Number 79 / E / KPT / 2023, dated May 11, 2023, concerning Accreditation Rankings of Scientific Journals period I of 2023, we as a result of this respectfully convey the results of accreditation as attached: Al-Isnad: Journal of Islamic Civilization History and Humanities, new Accreditation Rank 4 from Volume 1 Number 1 of 2020 to Volume 5 Number 2 of 2024.</p>https://ejournal.uinsaid.ac.id/index.php/al-isnad/article/view/7703KEDIRISCHE AFDEELINGSBANK: Sejarah Bank hingga Perubahan Menjadi Algemeene Volkscredietbank Tahun 1908-19342023-12-29T11:06:58+07:00Natasya Fitriasarinatasyafitria110@gmail.comRizal Zamzamirizalzamzami@uinsatu.ac.id<p>Penelitian ini membahas tentang <em>Kedirische Afdeelingsbank</em> 1908-1934. <em>Kedirische Afdeelingsbank</em> merupakan lembaga keuangan yang didirikan oleh pemerintah Belanda dengan tujuan untuk menyediakan pinjaman dan tempat penyimpanan uang bagi masyarakat Kediri. Adanya <em>Kedirische Afdeelingsbank</em> bertindak sebagai bank daerah yang dapat membantu memenuhi kebutuhan kredit masyarakat. Kemampuan <em>Kedirische Afdeelingsbank</em> dalam memberikan pinjaman mengalami peningkatan hingga masa depresi ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan sejarah pendirian <em>Kedirische Afdeelingsbank</em>, perkembangan bank hingga perubahan menjadi <em>Algemeene Volkscredietbank</em> serta pengaruh adanya <em>Kedirische Afdeelingsbank</em> pada tahun 1908-1934. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah yang menurut Kuntowijoyo terdapat empat tahapan yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Hasil dari penelitian ini adalah: pertama, <em>Kedirische Afdeelingsbank</em> didirikan sebagai bank kredit rakyat di wilayah Kediri. Kedua, <em>Kedirische Afdeelingsbank </em>mengalami perkembangan dengan adanya kantor cabang di Pare yang menandai peningkatan kegiatan operasi bank dan perubahan menjadi <em>Algemeene Volkscredietbank </em>yang merupakan masa kemunduran <em>Kedirische Afdeelingsbank</em>. Ketiga, <em>Kedirische Afdeelingsbank </em>memberikan pengaruh yang baik bagi peningkatan ekonomi wilayah Kediri.</p> <p> </p> <p><strong>Kata Kunci : </strong><em>Afdeelingsbank</em>; Kediri; Lembaga Keuangan</p>2024-06-21T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://ejournal.uinsaid.ac.id/index.php/al-isnad/article/view/8612FAKTOR MIGRASI ORANG MADURA KE KALIBARU WETAN TAHUN 1968-2000AN2024-06-03T18:53:53+07:00Hervina Nurullita -hervina.nurullita@gmail.comIqomatur Risalatil Mu'awanahrisalatil41@gmail.com<p>Migrasi yang dilakukan oleh Orang Madura tersebar di salah satu wilayah yang ada di Banyuwangi, yaitu Desa Kalibaru Wetan Kecamatan Kalibaru. Migrasi tersebut telah berlangsung sejak lama dan hingga saat ini para migran masih bertahan di wilayah Kalibaru Wetan. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya migrasi Orang Madura ke Kalibaru Wetan. Guna mengungkan hal tersebut penelitian menggunakan metode penelitian sejarah. Ada 4 faktor penyebab terjadinya migrasi tersebut, yakni (1) memperbaiki taraf kehidupan, dari yang sebelumnya tidak memiliki pekerjaan dan pendapatan kini mampu mencukupi kebutuhan keluarga dan juga berkecukupan (2) tidak tersedianya lapangan pekerjaan, sempitnya lapangan kerja menyebabkan banyak masyarakat Madura memilih bermigrasi untuk menemukan pekerjaan (3) pernikahan, banyak sekali migrasi karena alasan pernikahan sebagai alasan seseorang berpindah tempat tinggal (4) hubungan sosial dengan masyarakat sekitar yang kurang baik, lingkungan yang toxic menyebabkan seseorang melakukan migrasi untuk memperoleh kenyamanan.</p> <p> </p> <p><strong>Kata Kunci</strong>: Faktor; Migrasi; Madura</p>2024-07-02T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://ejournal.uinsaid.ac.id/index.php/al-isnad/article/view/8602Konflik Mangkubumi Wargadireja dengan Daendels Dalam Pembangunan Pangkalan Armada Perang di Teluk Meeuwen Banten Tahun 18082024-06-30T18:38:08+07:00Muhamad Nandang Sunandarnandang.sunandar@uinbanten.ac.idDidin Saepudindidin.saepudin@uinjkt.ac.idYasmin Ikhdan Safitriyasminsafitri9@gmail.com<p>Kajian ini membahas tentang konflik Mangkubumi Wargadireja yang berkonflik dengan Daendels dalam pembangunan pangkalan perang di Teluk Meeuwen tahun 1808-1809. Konflik ini sebagai salah satu penyebab yang timbul karena adanya tuntutan kepada Sultan Banten untuk menyediakan pekerja sebanyak 1500 orang tiap harinya untuk dipekerjakan di pembangunan benteng, Mangkubumi Wargadireja menyatakan tidak mungkin mengabulkan hal itu, namun Mangkubumi dianggap telah membangkang. Berdasarkan kajian lebih lanjut dari beberapa sumber yang relevan. Berdasarkan gerak sejarah menurut Braudelian politik Braudel menyebutnya sejarah peristiwa yang cenderung mengalami perubahan atau berfluktuasi secara cepat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah dengan empat tahapan meliputi heuristik, verifikasi sumber sejarah, interpretasi, dan historiografi. Dengan demikian, Wargadireja merupakan patih dari Kesultanan Banten pada masa pemerintahan Sultan Abul Mafakhir, Wargadireja merupakan paman dari Sultan Muhammad Ishak. Alasan dibangun pangkalan armada perang adalah karena upaya Daendels dalam menjaga Pulau Jawa dari serangan Inggris. Konflik Wargadireja terhadap Daendels disebabkan oleh pertentangan antara Banten dan Batavia untuk membangun kompleks pertahanan yang strategis di Teluk Meeuween, sultan ingin mengakhiri pengiriman pekerja, sehingga Daendels marah dan menyerang Keraton Surosowan. Banten harus menerima tuntutan dari penguasa kolonial yaitu ekonomi dan politik. Hal ini menjadi tugas Wargadireja untuk menyelesaikannya dengan tujuan akhir menjaga kehormatan dan kebebasan rakyat Banten.</p> <p><strong>Kata Kunci: </strong>Armada Perang; Konflik; Mangkubumi; Politik</p>2024-07-02T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://ejournal.uinsaid.ac.id/index.php/al-isnad/article/view/8496Tradisi Kesusastraan dalam Masyarakat Arab Yang Menjadi Pola Dasar Penulisan Sejarah Historiografi Arab Pra Islam2024-06-03T18:32:13+07:00Nur Anisah Hasibuannuranisahhsb7@gmail.comDanil Muahmud Chainagodanilchainago@uinib.ac.idLukmanul Hakimlukmanulhakim@uinib.ac.id<p>Penelitian ini meluaskan pemahaman terhadap tradisi kesusastraan dalam masyarakatArab sebelum Islam, yang memiliki peran penting dalam pembentukan historiografi Arab Pra Islam. Data yang digunakan berasal dari berbagai sumber sekunder yang ditemukan melalui penelitian kepustakaan, melibatkan berbagai jenis literatur, jurnal ilmiah, dan publikasi yang terkait dengan warisan sastra masyarakat Arab sebelum masa Islam. Metode penelitian melibatkan tahap pengumpulan sumber, kritik, interpretasi, dan penulisan sejarah. Masyarakat Arab pra Islam, dikenal sebagai Arab Jahiliyah, meskipun sebagian besar tidak buta huruf, namun keterampilan membaca dan menulis belum umum. Perkembangan di bidang kesusastraan memberikan dukungan kepada individu untuk merinci sejarah mereka secara unik, terutama mengingat konteks sosial yang ada pada periode tersebut kurang mendukung berkembangnya kebudayaan. Kehadiran penulisan sejarah atau historiografi masyarakat Arab sebelum masa Islam menjadi topik yang menarik untuk diselidiki. Historiografi Arab pra Islam, terutama Al-Ayyam, memberikan wawasan tentang kehidupan sosial, meskipun bersifat subjektif. Meskipun tidak dianggap catatan sejarah formal, dampaknya pada perkembangan kesusastraan dan historiografi Islam tetap signifikan hingga abad ke-8 M. Al-Ayyam juga memberikan inspirasi bagi sejarawan Islam berikutnya. Selain itu, tradisi Al-Anshab menyoroti perhatian masyarakat Arab terhadap silsilah, berperan penting dalam pemahaman sejarah keturunan mereka.</p> <p><strong>Kata Kunci: </strong><em>Historiografi, Masyarakat Arab Pra Islam, Tradisi Kesusastraan</em></p> <p><em> </em></p>2024-07-03T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://ejournal.uinsaid.ac.id/index.php/al-isnad/article/view/9407MENGUNGKAP KISAH TERSEMBUNYI: KARANTINA HAJI DI PULAU ONRUST 1911-1933 2024-06-21T07:02:37+07:00M Bagas Kurniawanbagas.krnwn990@gmail.comAgus Mahfudin Setiawanagus.mahfud@radenintan.ac.idAbd Rahman Hamidrahmanhamid@radenintan.ac.id<p>Pada masa kolonial di Indonesia, ibadah haji dipengaruhi oleh faktor-faktor kompleks yang berhubungan dengan politik, sosial, dan kesehatan. Pemerintah memainkan peran penting dalam mengatur dan mengelola ibadah haji. Dari tahun 1911 hingga 1933, karantina di Pulau Onrust menjadi penting dalam mempersiapkan dan mengawasi jamaah sebelum perjalanan mereka ke Tanah Suci. Dengan menggunakan metode sejarah termasuk heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi, dokumen dan buku arsip digunakan. Temuan mengungkapkan Pulau Onrust berfungsi sebagai tempat karantina untuk mencegah penyebaran penyakit di kalangan jamaah haji dan dari luar negeri. Selain tindakan kesehatan, karantina juga mempunyai implikasi politik dan sosial. Pemerintah kolonial Belanda memanfaatkannya untuk memperkuat kontrol atas haji dan menjaga stabilitas di Hindia Belanda. Selain itu, karantina mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap pemerintahan kolonial dan berdampak pada keyakinan dan praktik keagamaan komunitas Muslim.</p> <p> </p> <p><strong>Kata Kunci</strong>: Karantina haji; Kisah Tersembungi; Pulau Onrust</p>2024-07-08T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://ejournal.uinsaid.ac.id/index.php/al-isnad/article/view/9566ALIH STATUS DAN MEKANISME PERAYAAN YAA QOWIYYU DI JATINOM KLATEN TAHUN 1986-20222024-07-10T15:21:23+07:00Arya Bagus Nur Ajiyantoaryabagusnurajiyanto@gmail.comMuh Fajar Shodiqmuh.fajarshodiq@staff.uinsaid.ac.idNor Huda Alinorhuda@staff.uinsaid.ac.idIrma Ayu Kartika DewiIrmaayukartika88@gmail.com<p>Penelitian ini membahas tentang Sejarah alih status dan mekanisme perayaan <em>Yaa Qowiyyu</em> dari tahun ke tahun dalam kurun waktu 1986-2022. Permasalahan yang penulis bahas ialah eksistensi tradisi <em>Yaa Qowiyyu</em> dalam sudut pandang politik, ekonomi, dan pariwisata di Jatinom Klaten, proses alih status perayaan <em>Yaa Qowiyyu</em> di Jatinom Klaten, dampak dan pengaruh yang terjadi pasca alih status di Jatinom Klaten. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah, yakni pemilihan topik, pengumpulan sumber, verifikasi, interpretasi dan penulisan sejarah. Penulis menitikberatkan pada sumber primer berupa arsip sekertariat yayasan P3KAG dan koran sezaman. Perpaduan hasil penelitian dari masa lampau dan masa kini yang dikomparasikan oleh penulis menjadikan suatu pandangan yang mengkerucut bahwa terdapat perbedaan dalam perayaan <em>Yaa Qowiyyu</em> di beberapa aspek-aspek tertentu yang dikaji oleh peneliti dari tahun 1986 hingga 2022. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan perkembangan dari Tradisi <em>Yaa Qowiyyu</em> seiring berjalannya waktu memiliki catatan tersendiri di setiap zaman dalam peristiwanya, hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa pasca pemerintah turut andil dalam penyelenggaraan <em>Yaa Qowiyyu</em> kemudian memberikan pengaruh baik yang signifikan terhadap penyelenggaraan kegiatan yang selalu diadakan setiap tahunnya.</p> <p><strong>Kata Kunci</strong>: <em>Yaa Qowiyyu</em> Jatinom; Alih Status; Mekanisme</p>2024-07-12T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://ejournal.uinsaid.ac.id/index.php/al-isnad/article/view/9624RELASI INTELEKTUAL KASUNANAN SURAKARTA DENGAN PESANTREN GEBANG TINATAR TEGALSARI, JETIS, PONOROGO TAHUN 1800-18622024-08-31T17:50:36+07:00Dewa Alfaquin Faturanggaqueenalfa41@gmail.comMoh. Ashif Fuadimoh.ashiffuadi@staff.uinsaid.ac.idHamdan Maghribihamdan.maghribi@staff.uinsaid.ac.idAly Masharalymashar.dr@staff.uinsaid.ac.id<p>Penelitian ini menjelaskan tentang sejarah terbentuknya relasi itelektual antara Kasunanan Surakarta dengan Pondok Pesantren Gebang Tinatar Tegalsari Ponorogo. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang dimulai dari pemilhan topik, pengumpulan sumber, memverifikasi sumber, interpretasi atau penafsiran dan penulisan sejarah. Penulis mendapatkan manuskrip berupa kitab Ihya’ Ulumuddin di Masjid Agung Surakarta, Kitab Primbon Jawa milik Ahmad Wahyu Sudrajat, Kitab Sittin Adliyah, Kitab <em>Bahjatul Ulum fi Syarh Aqidatul Ushul</em>, dan arsip kolonial, buku, dan wawancara. Metode penelitian sejarah yang dimulai dari pemilihan topik, pengumpulan sumber, memverifikasi sumber, interpretasi atau penafsiran dan penulisan sejarah. Penulis menitikberatkan pada sumber-sumber primer dan sekunder berupa manuskrip kitab Ihya’ Ulumuddin di Masjid Agung Surakarta, Kitab Primbon Jawa milik Ahmad Wahyu Sudrajat, <em>Kitab Sittin, Kitab Bahjatul Ulum fi Syarh Aqidatul Ushul,</em> Arsip Kolonial, buku, artikel, dan wawancara. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa dengan adanya relasi intelektual ini mampu mengembangkan khazanah sejarah islam mengenai jaringan ulama yang berdasarkan sanad keilmuan bukan hanya nasab keluarga saja. Terbukti dengan munculnya beberapa tokoh yang berpengaruh berasal dari sanad keilmuan ini. Temuan ini diharapkan dapat memberikan wawasan bagi pembaca guna mengembangkan kembali sejarah dari jaringan keulamaan di wilayah masing-masing terutama di bidang sanad keilmuan.</p> <p><strong>Kata Kunci</strong>: Relasi Intelektual; Kasunanan Surakarta; Pesantren Gebang Tinatar Tegalsari</p>2024-09-19T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024