GLOKALISASI BAHASA DAN MEDIA DALAM FILM “BUDI PEKERTI” KARYA WREGAS BHANUTEJA
DOI:
https://doi.org/10.22515/iccl.v2i1.9649Keywords:
Bahasa, Budaya Lokal, Budi Pekerti, Film Indonesia, Glokalisasi, Media SosialAbstract
Glokalisasi yang merupakan perpaduan antara globalisasi dan lokalitas memiliki dampak signifikan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat, termasuk dalam bahasa dan media. Glokalisasi mengacu pada proses di mana unsur global dipadukan dengan elemen lokal, menciptakan bentuk baru yang mencerminkan identitas budaya yang unik dan juga terkoneksi dengan dunia global. Film "Budi Pekerti" disutradarai oleh Wregas Bhanuteja, sineas terkenal dari Indonesia dengan gaya penceritaan yang unik, mengeksplorasi tema moralitas dan integritas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan bahasa dan peran media sosial dalam film "Budi Pekerti" karya Wregas Bhanuteja. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan data berupa film "Budi Pekerti" yang ditulis oleh Wregas Bhanuteja. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, teknik rekam, dan pencatatan. Teknik analisis data menggunakan model interaktif yang mencakup identifikasi temuan, interpretasi, dan pemahaman terhadap representasi glokalisasi dalam film. Hasil penelitian menunjukkan bahwa film “Budi Pekerti” secara kuat mencerminkan konsep glokalisasi dalam ranah bahasa dan media. Penggunaan campuran bahasa antara bahasa Indonesia dan bahasa Jawa menjadi contoh nyata glokalisasi sebagai upaya untuk menggabungkan unsur lokal dengan aspek global. Hal tersebut mencerminkan identitas budaya lokal sambil tetap terhubung dengan audiens yang lebih luas. Selain itu, media sosial dalam film ini dihadirkan sebagai sarana global yang menjadi wadah utama dalam menyebarkan informasi dan pendapat mengenai peristiwa lokal, menciptakan ruang bagi dialog dan interaksi antara individu dari berbagai latar belakang budaya. Namun, dampak dari penggunaan media sosial juga terlihat dalam bentuk perundungan online, yang menjadi dampak negatif dari fenomena glokalisasi. Film "Budi Pekerti" menggambarkan bagaimana glokalisasi bahasa dan media dapat mempromosikan budaya lokal disertai tantangan dan konsekuensi negatif dalam masyarakat modern yang terkoneksi secara global, memberikan pandangan mendalam tentang kompleksitas hubungan antara globalisasi dan lokalitas dalam konteks kontemporer. Dengan demikian, penerapan glokalisasi bahasa dan media dalam film dapat membantu meningkatkan daya tarik dan keterlibatan penonton lokal, serta menjadikan pengalaman menonton lebih relevan dan berarti bagi mereka. Hal ini dapat menjadi strategi yang efektif bagi pembuat film untuk memperluas jangkauan pasar mereka ke tingkat lokal atau internasional.