Literasi : Jurnal Kajian Keislaman Multi-Perspektif

Teknik Journaling Untuk Menumbuhkan Self-Worth Pada Korban KDRT Di Yayasan Spek-HAM Surakarta

Aprillia Setyaning Normalisa Putri, Hasanatul Jannah — Sun, 15 Dec 2024 00:00:00 +0700

Kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) marak terjadi di Indoenesi. Korban kekerasan yang cenderung tertutup membuat banyak kasus KDRT terlambat ditangani menimbulkan dampak negatif, salah satunya adalah penurunan Self-worth. Menanggapi permaslahan tersebut, Yayasan SPEK-HAM Surakarta hadir dalam mendampingi isu berbasis gender memberikan penangan kasus KDRT salah satunya melalui terapi Journaling. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menunjukan proses pelaksanaan terapi Journaling dan dampaknya untuk meningkatkan Self-worth bagi korban KDRT di Yayasan SPEK-HAM Surakarta. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Pengumulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan korban KDRT yang mengikuti terapi journaling di Yayasan SPEK-HAM Surakarta dengan kesukarelaan dan kemauan penyitas KDRT untuk membangun kembali Self-worth. Proses terapi meliputi empat tahap yaitu recognation/intial writing, examination/writing exercise, juxtaposition/feedback, dan application to self.

Menghadapi Tantangan Literasi di Berbagai Usia: Tantangan, Strategi dan Inovasi Pendidikan Literasi di Usia Dini

Qonita — Wed, 18 Dec 2024 00:00:00 +0700

Tantangan literasi di berbagai kelompok usia menjadi isu yang semakin relevan di era informasi, di mana akses terhadap pengetahuan dan keterampilan literasi mempengaruhi kualitas hidup dan partisipasi sosial individu, untuk mngenalkan pentingnya literasi kita dapat mengawalinya dari usia dini. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi strategi, inovasi, dan pendidikan literasi yang efektif untuk memenuhi kebutuhan literasi yang dimulai dari usia dini. Melalui kajian literatur, penelitian ini mengidentifikasi pendekatan yang paling sesuai dan berkelanjutan untuk diterapkan kepada anak usia dini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan literasi yang adaptif, yang memanfaatkan teknologi digital serta melibatkan metode pembelajaran interaktif, mampu meningkatkan keterampilan literasi secara signifikan pada semua kelompok usia. Selain itu, penelitian ini memberikan rekomendasi untuk para pendidik, pembuat kebijakan, dan komunitas dalam mengembangkan program literasi yang responsif terhadap kebutuhan dan tantangan dalam lingkup anak anak usia dini, agar mereka mampu menjadikan literasi sebagai kebutuhan yang penting bagi mereka kelak nanti. Studi ini diharapkan dimulai sejak dini, yang pada akhirnya mendukung pembangunan sosial-ekonomi dan meningkatkan kualitas hidup seluruh masyarakat nantinya.

Membangun Komunitas Literat Di Era Digital Analisis Kinerja @oyusep Di Instagram

Haya Nur Fadhilah — Sat, 21 Dec 2024 00:00:00 +0700

Perkembangan teknologi digital menuntut masyarakat untuk menguasai literasi digital, karena maraknya penyebaran konten negatif dan ancaman kejahatan siber tidak dapat dihindari. Untuk mengatasi hal ini, kampanye literasi digital intensif dan edukasi sejak dini menjadi kunci untuk membentuk masyarakat yang cerdas dan bijak dalam memanfaatkan teknologi. Akun Instagram @oyusep aktif mengkampanyekan literasi digital dan menjadi rujukan bagi banyak orang. Penelitian ini menganalisis kinerja akun Instagram @oyusep dalam mengedukasi literasi digital dengan pendekatan kualitatif dan analisa sains data yang melibatkan pemrograman Python. Hasil penelitian menunjukkan akun ini berhasil membangun komunitas yang cukup besar dan aktif. Konten yang dibagikan pun relevan dan menarik perhatian, namun tingkat keterlibatan pengikut masih rendah. Dengan demikian, akun Instagram @oyusep memiliki potensi besar untuk menjadi sumber informasi terpercaya tentang literasi digital, tetapi perlu adanya perbaikan dan strategi yang tepat untuk meningkatkan efektivitas edukasi literasi digital.

Steak Solo dalam Lensa Media Sosial aplikasi Instagram: Pengaruh Fear of Missing Out (FOMO) terhadap Preferensi Konsumsi Generasi Muda di Solo

Fatma Rinjani Mariska — Tue, 24 Dec 2024 00:00:00 +0700

Penelitian ini mengkaji pengaruh Fear of Missing Out (FOMO) terhadap preferensi konsumsi generasi muda di Solo, dengan fokus pada restoran Solo Steak yang menggunakan Instagram sebagai salah satu alat promosi. Metode yang digunakan menggunakan pendekatan kuantitatif dan diterapkan dengan pengumpulan data melalui kuesioner dengan skala Likert kepada 96 responden berusia 18-30 tahun yang merupakan pengguna aktif Instagram. Menggunakan teknik analisis data regresi linier untuk mengukur pengaruh FOMO terhadap perilaku konsumsi generasi muda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa FOMO berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumsi, yang dipicu oleh promosi dari akun instagram Solom Steak dan tren yang saat ini muncul di media sosial. Selain itu, penggunaan Instagram dalam strategi pemasaran termasuk kolaborasi dengan influencer, terbukti efektif dalam menarik perhatian konsumen generasi muda dan meningkatkan penjualan. Penelitian ini memberikan wawasan tentang pentingnya media sosial dalam membentuk preferensi konsumsi dan perilaku pembelian di kalangan generasi muda.

Dari Meme Ke Makna: Jembatan Menuju Literasi Melalui Algoritma Media Sosial

Ramdhan Ibrahim — Fri, 27 Dec 2024 00:00:00 +0700

Popularitas konten meme di Instagram menunjukkan potensi pemanfaatannya untuk meningkatkan literasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran meme sebagai jembatan menuju literasi melalui algoritma media sosial. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan melalui observasi terhadap akun-akun Instagram yang berfokus pada konten meme, serta analisis terhadap algoritma Instagram. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meme dapat berperan sebagai media literasi yang efektif. Tingginya tingkat engagement pada konten meme menunjukkan bahwa generasi muda memiliki ketertarikan pada konten yang bersifat menghibur dan relevan dengan pengalaman mereka. Algoritma Instagram, yang menampilkan konten berdasarkan preferensi pengguna, dapat dimanfaatkan untuk mempromosikan literasi melalui penyajian konten meme yang berisi pesan-pesan edukatif. Penelitian ini menyimpulkan bahwa meme memiliki potensi besar serta pemanfaatan meme sebagai media literasi perlu dioptimalkan melalui strategi yang terintegrasi dengan algoritma media sosial.

Analisis Penafsiran Amina Wadud Terhadap Ayat-Ayat Kekerasan Berbasis Gender

Depit Purnamasari — Sun, 29 Dec 2024 00:00:00 +0700

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis penafsiran Amina Wadud terhadap ayat-ayat kekerasan berbasis gender. Penelitian ini didasarkan pada kondisi sosial yang selalu menempatkan perempuan pada posisi subordinat sehingga perempuan belum bisa menikmati kebebasan sebagaimana yang dirasakan kaum laki-laki. Banyaknya penafsiran terhadap ayat-ayat gender yang masih condong kepada laki-laki, menyebabkan kepentingan perempuan terabaikan. Sebagai tokoh feminis, Amina Wadud berusaha untuk mengkaji dan menganalisis ayat-ayat tentang perempuan agar lebih adil dan kepentingannya tersampaikan. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kepustakaan dengan metode penelitian kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan analisis Amina Wadud terhadap ayat-ayat kekerasan berbasis gender mencoba untuk merekontruksi stigma yang mengakar dalam masyarakat mengenai posisi dan hak perempuan. Melihat banyaknya kasus kekerasan terhadap perempuan tidak terkecuali dalam rumah tangga, salah satu penyebabnya karena salahnya pemahaman dan penafsiran terhadap teks agama. Dengan analisis Amina Wadud yang menggunakan pendekatan feminis, diharapkan mampu memberikan kesadaran kepada masyarakat bahwa Al-Quran tidak pernah mewajarkan bentuk kekerasan terhadap perempuan.