@article{Maula_2022, title={IDENTITAS SASTRA PESANTREN PADA NOVEL HATI SUHITA KARYA KHILMA ANIS}, volume={3}, url={https://ejournal.uinsaid.ac.id/index.php/tabasa/article/view/3914}, DOI={10.22515/tabasa.v3i01.3914}, abstractNote={<p><em>A beauty can be created from various forms, one of which is the beauty that is created in the form of writing, namely literary works. A literary work that has the value of beauty, entertainment, and ideal ideas in writing is a novel. Novel is a literary work which is also known as fiction. Pesantren is an important part of Nusantara Islam. Islamic boarding schools must be able to compete in development when dealing with the process of globalization aiming to provide a collective anchor for change without losing its identity. So, it is necessary to explore or search for the characteristics or identity of the pesantren contained in Islamic boarding school literature, one of which is through a novel. The novel Hati Suhita by Khilma Anis provides an overview of life in Islamic boarding schools as well as relates it to Javanese traditions. The purpose of this study was to determine the literary identity of the pesantren contained in the novel Hati Suhita. This study uses a qualitative descriptive method, data analysis techniques use the listen and note method, and the data collection method uses library techniques. Through the novel Hati Suhita, twelve points were found that became the literary identity of the pesantren, namely kiai and bu nyai, Islamic boarding schools, santri, Kitab kuning, sima’an, karomah, pilgrimage to the grave, muthola’ah, tabarrukan, sowan, mature tens, and writers. from the pesantren.</em></p> <p> </p> <p>Sebuah keindahan dapat diciptakan dari berbagai bentuk, salah satunya keindahan yang tercipta dalam bentuk tulisan yaitu karya sastra. Karya sastra yang mempunyai nilai keindahan, hiburan, dan gagasan ideal dalam sebuah tulisan ialah novel. Novel ialah karya sastra yang juga disebut dengan fiksi. Pesantren merupakan sebuah bagian penting Islam Nusantara. Pesantren harus mampu bersaing dalam perkembangan ketika berhadapan dengan proses globalisasi bertujuan untuk memberikan jangkar kolektif dalam perubahan tanpa kehilangan jati dirinya. Maka, diperlukan penggalian atau pencarian ciri khas atau identitas pesantren yang terdapat dalam sastra pesantren, salah satunya melalui sebuah novel. Novel <em>Hati Suhita</em> karya Khilma Anis memberikan gambaran tentang kehidupan di pondok pesantren sekaligus mengaitkan dengan tradisi-tradisi Jawa. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui identitas sastra pesantren yang terdapat di dalam novel <em>Hati Suhita</em>. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, teknik analisis data menggunakan metode simak dan catat, dan Metode pengumpulan data menggunakan teknik pustaka. Lewat novel <em>Hati Suhita</em>, ditemukan dua belas poin yang menjadi identitas sastra pesantren, yaitu kiai dan bu nyai, pondok pesantren, santri, kitab kuning, sima’an, karomah, ziarah kubur, <em>muthola’ah</em>, tabarrukan, sowan, matangpuluhan, dan penulis dari kalangan pesantren.</p>}, number={01}, journal={Tabasa: Jurnal Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pengajarannya}, author={Maula, Rifah}, year={2022}, month={Aug.}, pages={72–83} }