Budaya Marosok Pasar Ternak Cubadak Batusangkar Kabupaten Tanah Datar 2004-2022

Authors

  • Kori Lilie UIN Syech M. Djamil Djambek Bukittinggi, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.22515/isnad.v4i1.6364

Abstract

Dalam pembahasan ini mengkaji bagaimana budaya marosok di pasar ternak Cubadak dan juga menggali tradisi marosok. Tradisi marosok di pasar ternak Cubadak dari awal berdiri sampai zaman sekarang yang teknologinya sudah canggih, di zaman kontemporer ini masih dipraktekkan dan dibudayakan pada daerah setempat. Melalui metode studi pustaka, penelitian in menghasilkan kesimpulan bahwa budaya marosok ini adalah sebuah kearifan lokal yang dimiliki masyarakat nagari Cubadak. Dalam cara marosok menggunakan media penutup dapat berupa handuk, kain sarung, topi atau bahkan baju yang digunakan oleh penjual atau pembeli. Cara pelaksanaannya yaitu secara non verbal maksudnya yaitu saat melakukan tawar menawar harga, penjual dan pembeli hewan ternak menggunakan gerakan jemari dalam sebuah penutup untuk menjaga kerahasiaan harga ternak yang ditawarkan. Adapun faktor penyebab eksisnya transaksi jual beli hewan ternak menggunakan cara marosok yaitu: faktor nilai yang terkandung dalam tradisi marosok: saling menghargai, saling percaya, yang kedua, diajarkan dari generasi ke generasi: pengalaman orang tua, yang ketiga faktor identitas: karena kegiatan ini sudah mendarah daging, suatu kebiasaan dari dahulu, yang keempat faktor ekonomi dan yang kelima faktor wisata.

Kata Kunci: Sosial-historis; Budaya: Marosok

Downloads

Published

2023-07-07

Citation Check