Kearifan Lokal Tuna Satak Bathi Sanak dalam Transaksi Perdagangan Komunitas Muslim Pedagang Ngruki Sukoharjo
DOI:
https://doi.org/10.22515/isnad.v4i02.8155Abstract
Dalam proses transaksi perdagangan konvensional yang melibatkan penjual dan pembeli dalam satu tempat, seringkali mendapati kearifan lokal didalamnya. Salah satu kearifan local dari perdagangan Jawa adalah konsep tuna satak bathi sanak. Konsep ini memiliki arti ‘berkorban sedikit namun untung mendapat banyak relasi’ yang mulai dilirik sebagai kearifan lokal dalam berdagang yang bisa menyelesaikan masalah-masalah perdagangan era kini. Penelitian ini mengkaji sejauh mana konsep perdagangan Jawa tuna satak bathi sanak pada muslim pedagang Ngruki yang juga menerapkan konsep berdagang secara Syar’i dapat berjalan selaras hingga menghasilkan kesuksesan atau sustainabilitas dalam perdagangan mereka. Hasil penelitian ini menunjukkan jika konsep berdagang tuna satak bathi sanak pada muslim pedagang Ngruki bukan sekedar politik dagang orang Jawa. Namun mereka berupaya melanggengkan hubungan dengan pelanggan (social bonding) juga mengikat secara emosional dengan pelanggan (emotional bonding) agar bisa melakukan pembelian berulang (repurchase). Kedermawan para pedagang itu mereka anggap sebagai sedekah, meski demikian mereka tetap memperoleh keuntungan secara ekonomi (financial bonding). Namun, menariknya konsep ini hanya berlaku pada mayoritas pedagang berskala kecil, pada pedagang skala menengah sebagian saja yang melakukan. Sedang pedagang skala besar hanya sebagian kecil saja yang melakukan konsep ini, karena mereka professional dalam jalankan usaha.
Kata Kunci : Tuna satak bathi sanak; muslim pedagang; politik dagang Jawa.
Downloads
Published
Issue
Section
Citation Check
License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.