AKULTURASI BUDAYA PADA MASJID DJAMI’ PEKOJAN DALAM PENGEMBANGAN TOLERANSI DI SEMARANG 1892-1913 M

Authors

  • Ravita Laelatul Kurniawati UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.22515/isnad.v5i02.9917

Abstract

Masjid Djami’ Pekojan merupakan bangunan bersejarah dan terdapat akulturasi budaya di dalamnya yang terletak di Kampung Pekojan Semarang. Akulturasi terlihat setelah masjid mengalami pemugaran pada tahun 1892, disebabkan oleh interaksi beberapa etnis di Semarang dengan berlandaskan sikap toleransi. Wujud akulturasi di Masjid Djami’ Pekojan tidak mengubah budaya asli sebelumnya, hal ini menjadi salah satu topik yang menarik untuk diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan sejarah dari Masjid Djami’ Pekojan yang mengalami akulturasi dan dampak dari akulturasi tersebut terhadap perkembangan toleransi di Semarang. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan dipandu dengan metode penelitian sejarah. Hasil dari penelitian ini yaitu, Masjid Djami’ Pekojan tidak diketahui secara pasti kapan berdirinya, tetapi pada tahun 1892 masjid mengalami pemugaran dan terdapat akulturasi budaya. Dampak akulturasi yaitu, bangunan masjid terdapat ornamen dan mimbar yang terpengaruh budaya Cina serta adanya tradisi keagamaan pembagian takjil Bubur India selama bulan Ramadhan. Dampak selanjutnya yaitu toleransi di Kampung Pekojan secara khusus dan Semarang secara umum mengalami perkembangan. Hal ini menunjukan masjid menjadi pusat interaksi antar etnis, memperkuat persaudaraan, dan solusi bagi permasalahan masyarakat.

Kata Kunci: Akulturasi budaya; Masjid Djami’ Pekojan; Toleransi.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2024-12-19

Citation Check