Gus Bahauddin Nursalim’s Speech and Language Politeness Strategy on YouTube

Authors

  • Siti Aminataz Zuhriyah Universitas Negeri Jakarta, Indonesia
  • Miftahulkhairah Anwar Universitas Negeri Jakarta, Indonesia
  • Reni Nur Eriyani Universitas Negeri Jakarta, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.22515/dinika.v8i2.7819

Keywords:

Gus Bahauddin Nursalim, Preacher, Language, Politeness Strategy, Youtube

Abstract

This study aims to describe the form of language politeness strategies in Gus Bahauddin Nursalim's video lectures on Youtube. This research focuses on Gus Bahauddin Nursalim's lectures on Youtube, Santri Gayeng, with the most views in the last six months. This research uses a descriptive-qualitative approach that seeks to collect descriptive information and present it in text about the subject under study. The collected data is then analysed with Brown and Levinson's theory of language politeness. The results of this study show that there are 23 videos that fall into the category of language politeness strategies. The data shows a variety of positive politeness strategies, indirect strategies or vague speech, and straightforward strategies without preamble. The form of language politeness strategy is inseparable from Gus Baha's social influence in the community. He is known to have the characteristic of giving lectures with a speech that can have an influence on his listeners. Through the study of the language politeness of a preacher, this article contributes to the discussion of language studies and preacing activities in Indonesia.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Archer, D.E. (2008). Verbal aggression and impoliteness: related or synonymous? di Derek Bousfield dan Miriam A. Locher (Eds.), Impoliteness in Language: Studies on its Interplay with Power in Theory and Practice. Berlin: Mouton de Gruyter.

Azra, Azyumardi, Noorhaidi Hasan, dan Yusdani. (2020). Islam Indonesia.

Brown, Penelope, dan Stephen C Levinson. (1987). Politeness: Some Universal in Language Usage. University Of Cambridge Press.

Dewi, Anggun Sita, dan Andi Aris Prabawa. (2023). “Kesantunan Berbahasa Dakwah Gus Baha di Media Sosial Youtube Serta Pemanfaatannya dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA.” Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Hamidah. (2017). “Kesantunan Berbahasa Sebagai Upaya Meraih Komunikasi yang Efektif.” Arkhais 8 (1): 3.

Insani, Difa Mulia. (2023). “Pelanggaran Prinsip Kesantunan Berbahasa dalam Video Siaran Langsung Bunda Corla: Kajian Pragmatik Brown dan Levinson.” Pediaqu: Jurnal Pendidikan Seni dan Humaniora 2 (3): 12.

Jayani Dwi Hadya. (2020). “10 Media Sosial yang Paling Sering Digunakan di Indonesia.” Katadata.co.id. 2020.

Leech Geoffrey N. (1993). Prinsip-prinsip Pragmatik . Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Manan, Khasan Abdul. (2023). “Analisis Konten Video Ceramah Gus Baha di Media Sosial Youtube dalam Perspektif Tasawuf Sosial.” Kudus: Institut Agama Islam Negeri Kudus.

Mislikhah, Siti. (2020). “Kesantunan Berbahasa.” Jurnal Ar-Raniry: International Journal of Islamic Studies 1 (2): 78.

Muji. (2019). “Ketidaksantunan Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Peristiwa Komunikasi.” Bangkalan.

Munir, Misbahul, Miftahulkhairah Anwar, dan NFN Nuruddin. (2021). “Strategi Kesantunan Masyarakat Multikultural.” SUAR BETANG 16 (1). https://doi.org/10.26499/surbet.v16i1.229.

Musthofa Qowim. (2022). “Profil KH. Bahaudin Nur Salim (Gus Baha) dan Pengaruhnya Pada Generasi Milenial.” Musala: Jurnal Pesantren dan Kebudayaan Islam Nusantara 1 (1): 79–90.

Nirwana, dan Ratna. (2022). “Kesantunan Berbahasa Generasi Milenial pada Media Sosial di Era Digital.” Jurnal Tekstual 20 (2): 131.

Noermanzah. (2019). “Bahasa sebagai Alat Komunikasi, Citra Pikiran dan Kepribadian.” Dalam Bahasa sebagai Alat Komunikasi, Citra Pikiran dan Kepribadian, 307. Bengkulu: Prosiding Seminar Nasional Bulan Bahasa (Semiba).

Novi, Anggraini, Ngudining Rahayu, dan Bambang Djunaidi. (2019). “Kesantunan Berbahasa Indonesia dalam Pembelajaran di Kelas X MAN 1 Model Kota Bengkulu.” Jurnal Ilmiah Korpus 3 (1): 43.

Nuralifa, Abdul Rahman Rahim, dan Darwis Muhdina. (2021). “Penggunaan Bahasa pada Media Sosial (Medsos): Studi Kajian Pragmatik.” Gema Wiralodra 12 (2): 305–19.

Nurjamily Wa Ode. (2015). “Kesantunan Berbahasa Indonesia dalam Lingkungan Keluarga (Kajian Sosiopragmatik).” Jurnal Humanika 3 (15): 5.

Pramujiono, Agung, Suhari, Reza Rachmadtullah, Tri Indrayanti, dan Bramianto Setiawan. (2020). Kesantunan Berbahasa, Pendidikan Karakter dan Pembelajaran Yang Humanis. Disunting oleh Rahayu Pujiastuti. 1 ed. Tangerang Selatan: Indocamp.

Sekarnegara Zafira Saraswati Yasmin, dan Handriyopoto. (2022). “Youtube As An Alternative Medium For Appreciating Independent Short Films.” Capture : Jurnal Seni Media Rekam 14 (1): 17–29. https://doi.org/10.33153/capture.v14i1.4056.

Sugiono. (2020). Cara Mudah Menyusun Skripsi, Tesis dan Disertasi. 5 ed. Bandung: Alfabeta.

Syafitri, Gebi Dwi, dan Arief Ermawati. (2023). “Strategi Kesantunan Berbahasa dalam Video Ceramah Ustadzah Oki Setiana Dewi Pada Media Youtube.” Sinar Dunia: Jurnal Riset Sosial Humaniora dan Ilmu Pendidikan 2 (2): 7–9.

Syarifah, NLA. (2020). “Tafsir Audiovisual: Kajian Penafsiran Gus Baha di Channel YouTube Al-Muhibbiin dan Implikasinya bagi Pemirsa.” Jakarta: Institut Ilmu Al Quran.

Vani Mariliana Ariesta, dan Atiqa Sabardila. (2020). “Ketidaksantunan Berbahasa Generasi Milenial dalam Media Sosial Twitter.” Jurnal Pena Literasi, 91. https://jurnal.umj.ac.id/index.php/penaliterasiEmail.

Yule George. (2006). Pragmatik. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Zamzani, Tadkirotun Musfiroh, Siti Maslakhah, Ari Listyorini, dan Yayuk Eni R. (2011). “Pengembangan Alat Ukur Kesantunan Bahasa Indonesia dalam Interaksi Sosial Bersemuka.” Jurnal Litera 10 (1): 31.

Downloads

Published

2023-12-30

Issue

Section

Articles

Citation Check