EVALUASI PENERAPAN PENILAIAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERBASIS KURIKULUM 2013 DI SD NEGERI RANDU JELOK CEPOGO BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2019/2020
DOI:
https://doi.org/10.19305/elha.v10i2.4761Abstract
ABSTRAK
Â
         Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui penerapan penilaian hasil belajar Pendidikan Agama Islam berbasis kurikulum 2013. 2) mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam menerapkan penilaian hasil belajar Pendidikan Agama Islam berbasis kurikulum 2013. 3)mengetahui upaya guru dalam mencapai keberhasilan evaluasi penerapan penilaian hasil belajar Pendidikan Agama Islam berbasis kurikulum 2013 di SDNegeri Randu tahun pelajaran 2019/2020.
           Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif dengan menggunakan metode pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Selanjutnya, untuk uji keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dananalisis data yang digunakan dengan model interaktif dari Miles dan Huberman. Langkah-langkah pelaksanaan penelitian ini dimulai dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Penelitian ini bertempat di SD Negeri Randu, Jelok, Cepogo, Boyolaliyang dilaksanakanpada bulan September 2019 sampai bulan Mei 2020. Subyek informan dalam penelitian ini ada dua yaitu Kepala Sekolah dan guru pendidikan agama islam.
           Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Penerapan penilaian hasil belajar kurikulum 2013 pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SD Negeri Randu sudah sesuai dengan prosedur pelaksanaan penilaian dalam kurikulum 2013 yang mengacu pada aspek spiritual, aspek sosial, aspek pengetahuan, dan ketrampilan namun ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan khususnya dalam memilih metode evaluasi berupa tes penilaian yang sesuai dengan materi2) Faktor pendukung dan penghambat dalam penerapan penilaian hasil belajar yakni: (a) Faktor pendukung adalah: adanya pelatihan kurikulum 2013, diskusi KKG. (b) Faktor penghambat adalah bagi guru penilaian hasil belajar siswa terlalu banyak karena harus menilai beberapa aspek sehingga membutuhkan waktu yang lama dalam melakukan penilaian. Selain itu murid juga terbebani dengan banyaknya tugasdan  penilaiannya terlalu rumit karena guru harus menilai empat aspek terhadap setiap siswa terlebih sikap spiritual dan sikap sosial sesuai dengan perilaku keseharian. 3) Untuk mengatasi hambatan dalam penerapan penilaian hasil belajar yaitu mengkonsultasikan permasalahan yang ada dengan guru bidang kurikulum dan konsultasi pada saat kegiatan KKG.
Â
Kata kunci: Model Penilaian Kurikulum 2013, Pendidikan Agama Islam
References
Abidin, Yunus, (2014).Desain Sistem Pembelajaran Dalam Konteks Kurikulum 2013, Cetakan I. Bandung: Refika Aditama.
Arikunto, Suharsimi. (2004). Evaluasi Program Pendidikan Pedoman Teoritis Praktis Bagi Praktisi Pendidikan, Cet I. Jakarta: Bumi Aksara.
Moleong, Lexy J. (2001).Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Mulyasa. (2013). Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013, Cet III. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Purwanto, Ngalim. (2004). Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Permendikbud Nomor 81 A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum
Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum
Sarosa Samiaji. (2012). Penelitian Kualitatif Dasar-Dasar. Jakarta: Indeks.
Stigin, R. and Chapuis J.(2012). Introduction to student involved assessment for learning, 2 nd edition. Boston: Addison Wesley.
Sudjana, Nana. (2008).Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Cet X. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sukmadinata. (2010). Pengembangan Kurikulum. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Cet VIII. Bandung: Alfabeta.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 57 ayat (1).
Widoyoko, Eko Putro. (2014). Penilaian Hasil Pembelajaran Di Sekolah, Cet I.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
