BANYUMAS PROPER NAMES: STRUCTURE AND CULTURAL REFLECTION

Authors

  • Gita Anggria Resticka Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto http://orcid.org/0000-0002-2226-2891
  • Erwita Nurdiyanto Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Jenderal Soedirman
  • Sri Nani Hari Yanti

DOI:

https://doi.org/10.22515/ljbs.v6i1.2441

Keywords:

proper name, Banyumas, culture

Abstract

Proper name is a linguistic symbol that reflects people’s perspectives and thoughts over something. This study aims to reveal current naming convention in Banyumas from linguistic perspective and to describe naming classification which covers list of proper names, their sociocultural background, the meanings, and the functions. This study used descriptive-qualitative method with snowball technique for the sampling. Banyumas proper names are dominated by the use of monomorphemic form. The languages used to give proper names come from local language, Bahasa Indonesia, as well as foreign languages.The naming structure covers first name, functioning as gender and birth order markers; middle name, containing ethnical or foreign element; and last name, containing family name. Naming reference mostly uses adjectives, famous figures’ names, nature elements, flower names, puppet characters’ names, and/or numbers and symbols. Prefix su- also characterizes some proper names in Banyumas. Cultural reflection from Banyumas proper names is that the proper names chosen by the name givers, mostly parents, resemble their hope and prayer for their children. Proper name as a part of culture and folklore becomes ethnical identity for the people themselves.

Author Biography

Gita Anggria Resticka, Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto

Ketua Dan Editor
di Jurnal Leksema

Pemimpin Redaksi yang terhormat, Harap pertimbangkan naskah saya untuk diterbitkan dalam Jurnal Bahasa, Sastra, dan Budaya.
Latar belakang dalam penulisan artikel ini yaitu adanya berbagai variasi konstruksi nama diri dalam masyarakat Banyumas.
Temuan dalam tulisan ini dapat diterapkan untuk perkembangan teori kebahasaan yang sangat menarik bagi visi ilmuan, peneliti dan dosen yang membaca tulisan ini.
Saya berharap penelitian lain dapat memperoleh inspirasi dari artikel saya dan mengembangkan penelitian dalam hal ini.
Temuan utama hasil penelitian ini yaitu terdapat struktur dan refleksi nama diri masyarakat Banyumas yang mempunyai kekhasan tersendiri dan berkaitan pula dengan ruang lingkup jurnal ini.
Artikel ini asli dan belum pernah diterbitkan atau  sedang dalam tahap pertimbangan jurnal lain. Terima kasih telah menerima masnuskrip kami dan mempertimbangkan untuk ditinjau.
Kami sangat menghargai waktu Anda dan menantikan tanggapan Anda. Sebelumnya kami mengucapkan terima kasih.
Artikel ini adalah karya penulis sendiri dan belum pernah dipublikasikan sebelumnya. Saya mengambil tanggung jawab penuh untuk isinya. Saya berharap artikel ini akan dipublikasikan di Jurnal Leksema

Salam Hormat,
Gita Anggria Resticka, S.S., M.A
Dosen Jurusan Sastra Indonesia
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jenderal Soedirman, Indonesia

References

Anderson, James M. 2007. The Grammar of Names. Oxford: Oxford University Press. https://doi.org/10.1093/acprof:oso/9780199297412.001.0001

Bahiyah, Laila Nurul. 2016. Struktur Nama Serapan dari Bahasa Arab pada Masyarakat Jawa di Kabupaten Rembang Jawa Tengah: Kajian Etnolinguistik (Skripsi). Surabaya Airlangga University. http://repository.unair.ac.id/56092/

Chaer, Abdul. 2007. Kajian Bahasa: Struktur Internal, Pemakaian, dan Pemelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Chaer, Abdul & Leonie Agustina. 2004. Sosiolinguistik: Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta

Danandjaja, James. 1994. Folklor Indonesia: Ilmu Gosip, Dongeng, dan lain lain. Jakarta: Grafiti Pers

Herusatoto, Budiono. 2008. Banyumas: Sejarah, Budaya, Bahasa, dan Watak. Yogyakarta: LKiS Pelangi Aksara

Irmayani. 2015. "Nama Marga Etnik Tionghoa sebagai Penanda Penetapan Keturunan dalam Sistem Kekerabatan Etnik Tionghoa di Pontianak". Metalingua: Jurnal Penelitian Bahasa 13 (1): 29-37. https://doi.org/10.26499/metalingua.v13i1.52

Kridalaksana, Harimurti. 2005. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Liliweri, Alo. 2014. Pengantar Studi Kebudayaan. Yogyakarta: Nusa Media

Paryono, Yani. 2003. "Keunikan Bahasa Jawa Dialek Banyumas sebagai Cerminan Identitas Masyarakat Banyumas". Kongres Bahasa Jawa V. Surabaya. https://ki-demang.com/kbj5/index.php/makalah-pengombyong/1203-21-keunikan-bahasa-jawa-dialek-banyumas-sebagai-cerminan-identitas-masyarakat-banyumas/

Priyadi, Sugeng. 2008. "Orientasi Nilai Budaya Banyumas: Antara Masyarakat Tradisional dan Modern". Humaniora 20 (2): 158-167. https://doi.org/10.22146/jh.933

Sugiri, Eddy. 2003. "Perspektif Budaya Perubahan Nama Diri bagi WNI Keturunan Tionghoa di Wilayah Pemerintah Kota Surabaya". Bahasa dan Seni 31(1): 54-68

Sumarsono. 2014. Sosiolinguistik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Sutanto, Irzanti. 2002. "Ganti Nama di Kalangan Keturunan Tionghoa Peraturan dan Kebebasan". Wacana 4(2):140-149. https://doi.org/10.17510/wjhi.v4i2.332

Trianton, Teguh. 2016. Bahasa sebagai Identitas dan Perlawanan Kultural Masyarakat Banyumas Pascakolonial [Preprint]. INA-Rxiv. https://doi.org/10.31227/osf.io/h8rsy

Van Langendonck, Willy. 2007. Theory and Typology of Proper Names. Berlin and New York: Mouton de Gruyter. https://doi.org/10.1515/LING.2009.042

Wibowo, Ridha Mashudi. 2001. "Nama Diri Etnik Jawa". Humaniora 13 (1), 45-55. https://doi.org/10.22146/jh.v13i1.710

Widodo, Sahid Teguh. 2013. "Konstruksi Nama Orang Jawa Studi Kasus Nama-nama Modern di Surakarta". Humaniora 25(1), 82-91. https://doi.org/10.22146/jh.v25i1.1815

Widodo, Sahid Teguh, Nuraini Yussof & Hisham Dzakiria. 2010. "Nama Orang Jawa: Kepelbagaian Unsur dan Maknanya". Sari: International Journal of the World and Civilisation 28 (2): 259-277

Downloads

Published

2021-04-30

Issue

Section

Articles