Kontak Bahasa dan Bilingualisme: Keterancaman Vitalitas Bahasa Tunjung di Desa Ngenyan Asa, Kabupaten Kutai Barat

Authors

  • Nurul Masfufah Kantor Bahasa Kalimantan Timur, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.22515/tabasa.v1i2.2589

Keywords:

kontak bahasa, bilingualisme, vitalitas bahasa

Abstract

Tulisan ini mendeskripsikan bagaimana kondisi kontak bahasa dan bilingualisme di Desa Ngenyan Asa, Kabupaten Kutai Barat yang dapat mempengaruhi kebertahanan hidup atau vitalitas bahasa Tunjung. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik angket (kuesioner) dan wawancara. Adapun teknik analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif dengan model interaktif yang terdiri atas reduksi data, sajian data, dan penarikan simpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, ditemukan adanya kontak bahasa antarpenutur di Ngenyan Asa, yaitu bahasa Tunjung dengan Benuaq, Melayu Kutai, Banjar, Jawa, dan Indonesia. Penyebabnya, yaitu perpindahan penduduk, adanya buruh atau pekerja dari suku lain, adanya hubungan budaya yang dekat (suku Tunjung dan Benua), dan adanya kontak belajar di sekolah. Masyarakat penutur bahasa Tunjung di Desa Ngenyan Asa juga cenderung dwibahasawan atau bilingualisme. Mereka menguasai bahasa Tunjung, bahasa Indonesia, dan bahasa Benua. Adanya kontak bahasa dan bilingualisme ini dapat mengancam vitalitas bahasa Tunjung. Bahasa Tunjung dapat tergeser oleh penggunaaan bahasa Indonesia dan bahasa daerah lain yang dianggapnya lebih bergengsi, khususnya di kalangan generasi muda.

 

Downloads

Download data is not yet available.

References

Aritonang, dkk. (2019). Vitalitas Bahasa Tunjung. Laporan penelitian. Samarinda: Kantor Bahasa Kalimantan Timur.

Chaer, A. dan Leonie Agustina. (2010). Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta.

Djuwarijah, S. (2008). Kontak Bahasa antara Komunitas Tutur Bahasa Jawa dan Komunitas Tutur Bahasa Samawa di Kabupaten Sumbawa. Mataram: Kantor Bahasa Provinsi NTB.

Fauziah, S. (2015). Pemakaian Bahasa Daerah dalam Situasi Kontak Bahasa. Jurnal Al-Munzir, Volume 8, Nomor 2, November 2015.

Foley, W. A. (1997). Anthropological Linguistics: an Introduction. Malden, USA: Blackwell Publishers Inc.

Liliweri. (2002). Makna Budaya dalam Komunikasi antar Budaya. Jakarta: LkiS.

Mahsun. (2005). Metode Penelitian Bahasa: Tahapan Strategi, Metode, dan Tekniknya. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Miles, M. B. dan A. Michael Huberman. (2007). Analisis Data Kualitatif. (Terjemahan Tjetjep Rohendi Rohidi). Jakarta: UI-Press.

Soekanto, S. (2005). Sosiologi: Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Thomason. (2001). Language Contact. Edinburg: Edinburg University Press Ltd.

Weinreich, U. (1953). Languages in contact: Findings and problems. New York: Linguistic Circle of New York.

Widoyoko, E. P. (2013). Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Downloads

Published

2021-03-08

How to Cite

Masfufah, N. (2021). Kontak Bahasa dan Bilingualisme: Keterancaman Vitalitas Bahasa Tunjung di Desa Ngenyan Asa, Kabupaten Kutai Barat. Tabasa: Jurnal Bahasa, Sastra Indonesia, Dan Pengajarannya, 1(2), 229–248. https://doi.org/10.22515/tabasa.v1i2.2589

Issue

Section

Articles

Citation Check