Semiotika dalam Syair Aho Segala Kita yang Bernama Insan Karya Hamzah Fansuri

Authors

  • Imarafsah Mutianingtyas Universitas Gadjah Mada, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.22515/tabasa.v1i2.2655

Keywords:

Hamzah Fansuri, Syair, Semiotika

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan makna syair Aho Segala Kita yang Bernama Insan karya Hamzah Fansuri dengan pendekatan semiotika. Syair tersebut termasuk dalam Rubai Hamzah Fansuri. Hamzah Fansuri dikenal sebagai tokoh ulama tasawuf semasa hidupnya, yang kemudian ia mengekspresikan gagasan tasawuf tersebut dengan bersastra. Ia menuliskan banyak syair yang mengandung unsur kerohanian. Syair-syair yang ditulisnya menjadi pelopor kesusastraan Melayu klasik, yaitu pada penghujung abad ke-16 ketika kerajaan Aceh Darussalam mencapai masa kejayaannya. Syair Aho Segala Kita yang Bernama Insan ini, dari judulnya yang menyebut Insan, yang artinya menusia. Dikisahkan bahwa manusia sebagai makhluk hidup di dunia selalu memiliki hubungan dengan Sang Pencipta. Syair ini juga mengingatkan bahwa manusia dihidupkan kemudian akan mati di waktu yang telah ditentukan Sang Pencipta. Dengan demikian, syair tersebut mengandung nasihat dan tuntunan bagaimana seharusnya menjadi manusia yang beradab. Maka untuk mencapai tujuan penelitian, syair tersebut akan diteliti dan diungkapkan maknanya dengan metode pembacaan secara heuristik dan hermenutik. Penelitian ini bersifat kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah syair Aho Segala Kita yang Bernama Insan dan referensi kepustakaan yang berkaitan dengan sastra, semiotika, hermeneutika, dan tasawuf. Hasil analisis data dalam penelitian ini kemudian disajikan secara naratif deskriptif.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biography

Imarafsah Mutianingtyas, Universitas Gadjah Mada

Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya

References

Hadi, Abdul, W.M., Ara, L.K. (1984). Hamzah Fansuri Penyair Sufi Aceh. Dalam

Hadi, Abdul, W.M. (Ed.). Hamzah Fansuri: Bapak Sastra dan Bahasa Melayu

(pp. 13-29). Jakarta: Lotkala.

Luxemburg, Jan van. (1992). Pengantar Ilmu Sastra. Jakarta: Gramedia.

Osno, Medri. (2016). Rubayat Hamzah Fansuri: Kajian Strukturalisme-Semiotika.

Jentera, Vol. 5, No. 2, Desember

Pradopo, Rachmat Djoko. (2018). Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press.

Rahman, Bobo Aidi. (2016). Sastra Arab dan Pengaruhnya terhadap Syair-syair

Hamzah al-Fansuri. Tsaqofah & Tarikh, Vol. 1 No. 1, Januari-Juni

Sangidu. (2002). Sidang Fakir Empunya Kata Karya Syaikh Hamzah Fansuri: Kajian

Filologi dan Analisis Semiotik. Humaniora, Vol. XIV, No. 3

Sangidu. (2003). Ikan Tunggal Bernama FÂDHIL Karya Syaikh Hamzah Fansuri:

Analisis Semiotik. Humaniora, Vol. XV, No. 2

Sangidu. (2016). Tugas Filolog: Teori dan Aplikasinya dalam Naskah-Naskah

Melayu. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

Teeuw, A. (1984). Sastra dan Ilmu Sastra. Jakarta: Pustaka Jaya

Zakaria. (2016). Dakwah Sufistik Hamzah Fansuri: Telaah Substansi Syair Perahu. Al-Bayan, Vol. 22 No. 33 Januari-Juni

Downloads

Published

2021-03-08

How to Cite

Mutianingtyas, I. (2021). Semiotika dalam Syair Aho Segala Kita yang Bernama Insan Karya Hamzah Fansuri. Tabasa: Jurnal Bahasa, Sastra Indonesia, Dan Pengajarannya, 1(2), 125–146. https://doi.org/10.22515/tabasa.v1i2.2655

Issue

Section

Articles

Citation Check