Perjuangan Kartini dari Belenggu Budaya Jawa Pingitan dalam Film Kartini Karya Hanung Bramantyo

Authors

  • Fanie Yuniar Krismonita Universitas Sebelas Maret, Indonesia
  • Revinta Santiara Siringo-ringo Universitas Boyolali, Indonesia
  • Aliffia Harsa Wicaksana Universitas Boyolali, Indonesia
  • Helni Ernawati Universitas Boyolali, Indonesia
  • Ahmad Kurniawan Universitas Boyolali, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.22515/tabasa.v4i01.7338

Keywords:

gender struggle, seclusion Javanese culture, Kartini film, perjuangan gender, , budaya jawa pingitan

Abstract

Films made based on a character's biography are a valuable reference for analysis. Kartini's film as the object of analysis in this study, provides a more detailed picture and findings. This research aims to find out the efforts of the main character of Kartini to be separated from the fringe culture that took place in Javanese society in the past as stated in the film Kartini by Hanung Bramantyo. This research method is a qualitative descriptive method. Kartini's film is the source of data in this study. The data collection process is in the form of notes derived from quotes obtained after carefully observing and researching the film. This film is directed by Hanung Bramayanto who is played by Dian Sastrowardoyo as Kartini. The result of this study is the struggle of Kartini's character in the shackles of Javanese culture in the film Kartini in the form of  (1) Javanese culture in Kartini's film, (2) Ideas that give birth to change, (3) Starting change together, (4) The response of the 'Londo' about the Pingit culture, (5) Kartini's resistance is opposed, (6) Kartini's thinking changes the views of Javanese girls, (7) Netherlands school scholarships, (8) Submission of application requirements.

 

Film yang dibuat berdasarkan biografi seorang tokoh menjadi referensi yang berharga untuk dianalisis. Film Kartini sebagai objek analisis dalam penelitian ini, memberikan gambaran serta temuan yang lebih detail. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya perjuangan gender tokoh utama Kartini untuk terlepas dari budaya pingitan yang berlangsung pada masyarakat jawa di masa lalu yang tertuang dalam film Kartini karya Hanung Bramantyo. Metode penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Film Kartini menjadi sumber data dalam penelitian ini. Proses pengumpulan data berupa catatan yang berasal dari kutipan-kutipan yang di peroleh setelah mengamati dan meneliti film dengan seksama. Film ini disutradarai oleh Hanung Bramayanto yang diperankan oleh Dian Sastrowardoyo sebagai Kartini. Hasil pada penelitian ini adalah upaya perjuangan tokoh Kartini dalam belenggu budaya Jawa pingitan dalam film Kartini berupa (1) Budaya Jawa pingitan dalam Film Kartini, (2) Gagasan yang melahirkan perubahan, (3) Memulai perubahan bersama, (4) Tanggapan para ‘Londo’ tentang Budaya Pingit, (5) Perlawanan Kartini ditentang, (6) Pemikiran Kartini merubah pandangan gadis jawa, (7) Beasiswa sekolah Belanda, (8) Pengajuan syarat lamaran.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Amar, S. (2017). Perjuangan gender dalam kajian sejarah wanita indonesia pada abad XIX. Fajar Historia: Jurnal Ilmu Sejarah dan Pendidikan, 1 (2), 106–119.

Barlian, Eri. 2016. Metode Penelitian Kualitatif: Padang : Sukabina Pres.

Bordwell, D. (2020). The cinema of Eisenstein. Routledge.

Castano, E. (2024). Less Is More: How the Language of Fiction Fosters Emotion Recognition. Emotion Review, 16(2), 73-83.

Cutting, J. E. (2021). Movies on our minds: The evolution of cinematic engagement. Oxford University Press.

Elsaesser, T., & Hagener, M. (2015). Film theory: An introduction through the senses. Routledge.

Fox, R. G., & King, B. J. (Eds.). (2020). Anthropology beyond culture. Routledge.

Geertz, C. (1973). The Interpretation of Cultures. Basic Books.

Hardiningtyas, P. R. (2015). Manusia dan budaya jawa dalam roman Bumi Manusia: eksistensialisme pemikiran jean paul sartre. Aksara, 27(1), 83-98.

Iqbal, M. N. (2022). Etnografi budaya pesantren pada novel perempuan berkalung sorban dan novel kambing dan hujan. Tabasa: Jurnal Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pengajarannya, 3(01), 29-44.

Juliani, F. (2018). Perjuangan Perempuan dalam Novel Para Pawestri Pejuang Karya Suparto Brata dan Novel God's Call Girl Karya Carla Van Raay (Kajian Sastra Bandingan). Lingua Franca: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, 2(2), 1-12.

Karkono, K., Maulida, J., & Rahmadiyanti, P. S. (2020). Budaya patriarki dalam film kartini (2017) karya hanung bramantyo. Kawruh: Journal of Language Education, Literature and Local Culture, 2(1).

Karlina, H. (2020). Pemikiran Pendidikan dan Perjuangan Raden Ayu Kartini Untuk Perempuan Indonesia. Jurnal Humanitas, 7(1), 35-44.

Moertjipto. dkk. 2002. Pengetahuan, Sikap, Keyakinan, dan Perilaku di Kalangan Generasi Muda Berkenaan Dengan Perkawinan Tradisional di Kota Semarang Jawa Tengah. Badan Pengembangan Kebudayaan dan Pengembangan Budaya. Yogyakarta.

Nugra, P. D., Loravianti, S. R., & Erman, S. (2016). Budaya Pingit Dalam Tari “Perempuan Dalam Batas”. Bercadik: Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Seni, 3(2), 103.

Pramudawardhani, I., & Estiana, E. (2019). Perjuangan Dan Pemikiran Ra Kartini Tentang Pendidikan Perempuan. Keraton: Journal of History Education and Culture, 1(1).

Putri, A., & Nurhajati, L. (2020). Representasi perempuan dalam kukungan tradisi Jawa pada film Kartini karya Hanung Bramantyo. ProTVF, 4(1), 42-63.

PUTRI, C. A. (2015). Tindak Degsiya Sajrone Novel Rembulan Ndhuwur Blumbang Anggitane Sunarko Budiman Lan Novel Runaway Wife Anggitane Margaret Way (Tintingan Sastra Bandhingan). JOB (Jurnal Online Baradha), 3(3).

Rahmawati, D. (2021). Nilai-Nilai Sosial Dan Budaya Dalam Tradisi Mantu Poci Di Kota Tegal Jawa Tengah (Kajian Antropologi Sastra). Tabasa: Jurnal Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pengajarannya, 2(2), 1-18.

Rosenstone, R. A. (2017). History on film/film on history. Routledge.

Rosyadi, A. (2024). Representasi Stereotype Perempuan Dalam Film Kartini (2017). Indonesian Journal of Humanities and Social Sciences, 5(2), 847-858.

Solaiman, I., Talat, Z., Agnew, W., Ahmad, L., Baker, D., Blodgett, S. L., ... &

Subramonian, A. (2023). Evaluating the social impact of generative ai systems in systems and society. arXiv preprint arXiv:2306.05949.Sudaryono. (2018). Metodologi penelitian. Depok: RajaGrafindo Persada.

Sutrisno, Sulastin. (2014). Emansipasi: surat-surat kepada bangsanya 1899-1904.

Tan, C. (2022). Film Philology: The Value and Significance of Adaptation/Film Studies in Literature. Kültür Araştırmaları Dergisi, (13), 31-49.

Vidal, B. (2021). New Women’s Biopics: Performance and the Queering of Herstor/ies. European Journal of Life Writing, 10, WLS17-WLS40.

Wicaksana, W, A. (2018). Raden Ajeng Kartini. Sleman, Yogyakarta: Solusi Distribusi.

Wicaksono, A., Wati, K. D. I., & Alfiawati, R. (2022). Ketidakadilan Gender terhadap Perempuan dalam Novel Layangan Putus Karya Mommy ASF. Journal of Feminism and Gender Studies, 2(2), 174-190.

Yulianto, A., Nuryati, I., & Mufti, A. (2020). Analisis nilai-nilai pendidikan karakter dalam novel rumah tanpa jendela karya Asma Nadia. Tabasa: Jurnal Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pengajarannya, 1(1),111-123

Zurn, C. (2015). Axel honneth. John Wiley & Sons.

Downloads

Published

2024-10-17

How to Cite

Krismonita, F. Y., Revinta Santiara Siringo-ringo, Aliffia Harsa Wicaksana, Helni Ernawati, & Ahmad Kurniawan. (2024). Perjuangan Kartini dari Belenggu Budaya Jawa Pingitan dalam Film Kartini Karya Hanung Bramantyo. Tabasa: Jurnal Bahasa, Sastra Indonesia, Dan Pengajarannya, 4(01), 26–37. https://doi.org/10.22515/tabasa.v4i01.7338

Issue

Section

Articles

Citation Check