Kacong Dalam Pertanian Tembakau di Madura
DOI:
https://doi.org/10.22515/bg.v4i1.2199Keywords:
Madura, Tembakau, PedagangAbstract
Studi tentang Madura dan dimanika masyarakatnya selama ini sangatlah menarik. Masyarakat yang agamis dan cenderung egaliter banyak menjadikan pola perilaku masyakatnya sangat kelihatan dalam kehidupan.  Masyarakat yang agamis ini ternyata bertolakbelakang dengan wilayah alam madura yang gersang, menjadikannya masyarakat harus bekerja dalam mengolah alamnya untuk kehidupan. Salah satu yang menjadi kekhasan madura adalah Tanaman Tembakau. Tanaman yang menjadi unggulan dari pulau Madura ini rupanya banyak menyimpan pertanyaan dari mulai menanam hingga terkenal di pasaran seperti saat ini. Tulisan ini mencoba menjabarkan bagaimana Tembakau dan hubungan para pedagang dalam arus jual beli di pasaran.
Downloads
References
Adib, Mohammad. 2009. Etnografi Madura. Surabaya: Pustaka Intelektual Surabaya.
Agusyanto. 2007. Jaringan Sosial dalam Organisasi. Jakarta: Rajawali Press.
Ahimsa-Putra, Heddy Shri. 2007. Patron Klien Di Sulawesi Selatan: Suatu Kajian Fungsional-Struktural. Yogyakarta : Kepel Press.
Ahimsa-Putra, Heddy Shri. Paradigma Ilmu Sosial-Budaya; Sebuah Pandangan. Makalah dalam kuliah umum â€Paradigma Penelitian Ilmu-Ilmu Humaniora†diselenggarakan oleh Program Studi Linguistik, Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, di Bandung, 7 Desember 2009.
Fathorrahman, dan Nasikun, J. 2011. Sistem Perdagangan Tembakau di Sumenep Madura: mengungkap Ketidakberdayaan Petani terhadap Pedagangan Tembakau. Jogjakarta. Program Studi Ilmu Sosiologi Program Pascasarjana Universitas Gajah Mada.
Jackson, Karl D. 1981. Urbanisasi dan Pertumbuhan Hubungan Patron-Klien; Perubahan Kualitas Komunikasi Interpersonal di Sekitar Bandung dan Desa-Desa di Jawa Barat. Jakarta: Fakultas Ilmu-Ilmu Sosial Universitas Indonesia Jakarta.
Jonge, Huub de. 1989. Madura Dalam Empat Zaman: Pedagang, Perkembangan Ekonomi, dan Islam. Jakarta: Gramedia.
Kuntowijoyo. 2002. Perubahan Sosial Dalam Masyarakat Agraris Madura 1850-1940. Yogyakarta: Mata Bangsa.
Kutanegara, Pande Made dan Rohman. 2006. Masyarakat Batukandik: Dinamika dan Transformasi Komunitas Adat Terpencil di Bali. Yogyakarta: Kepel Press.
Narwoko, J. Dwi dan Suyanto, Bagong. 2006. Sosiologi: Teks Pengantar dan Terapan. Jakarta : Kencana.
Padmo, Soegijanto dan Djatmiko, Edhie.1991. Tembakau; Kajian Sosial-Ekonomi. Yogyakarta: Aditya Media.
Partanto, Pius A. dan & Al Barry, M. Dahlan. 1994. Kamus Ilmiah Populer. Surabaya: Arkola.
Popkin, Samuel L. 1989. Petani Rasional. Jakarta: Yayasan Padamu Negeri
Radar Pamekasan. 21 Juni 2011. Perda Pelarangan Tembakau Jawa Bakal Dicabut.
Rifai, Mien A. 2007. Manusia Madura. Yogyakarta: Pilar Media
Scott, James C. 1981. Moral Ekonomi Petani, Pergolakan dan Subsistensi di Asia Tenggara. Terj. Hasan Basri. Jakarta : LP3ES
Soekanto, Saoedjono. 1979. Teori Perubahan Sosial. Jakarta: Gramedia Pustaka Tama.
Tjandraningsih, Indrasasri dan Anarita, Popon. 2002. Pekerja Anak di Perkebunan Tembakau. Bandung: Yayasan AKATIGA.
Usman, Sunyoto. 2004. Sosiologi; Sejarah, Teori dan Metodologi. Yogyakarta : CIReD.
Yuliati, Yayuk dan Poernomo, Mangku. 2003. Sosiologi Pedesaan. Yogyakarta: Lappera Pustaka Utama.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.