Wayang Kancil Sebagai Media Alternatif Pembelajaran Sejarah Untuk Anak
DOI:
https://doi.org/10.22515/bg.v4i1.2207Keywords:
wayang, media pembelajaran sejarah, (hi)story telling, warisan budayaAbstract
Wayang kancil adalah salah satu kekayaan budaya yang tidak banyak dikenal oleh orang Indonesia akan tetapi banyak dikembangkan sebagai media pembelajaran anak usia dini di luar negeri seperti Inggris, Jerman, New Zealand, Kanada, dan Belanda. Dalam catatan sejarah, wayang kancil digunakan sebagai media dakwah oleh Sunan Giri dan pembelajaran nilai-nilai kehidupan oleh para pujangga. Tulisan ini bertujuan untuk menggali sejarah wayang kancil dan keberfungsiannya sebagai media pembelajaran bagi anak-anak. Metode penelitian yang digunakan adalah studi pustaka. Hasilnya adalah wayang kancil menjadi warisan budaya Indonesia yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran sejarah. Menurut penelitian yang sudah dilakukan, wayang kancil menjadi media pembelajaran efektif bagi anak-anak karena sifatnya yang interaktif dan dekat dengan dunia anak. Pementasannya dapat dilakukan secara formal dan non formal baik di sekolah maupun di lingkungan masyarakat. Oleh karena itu, wayang kancil dapat digunakan sebagai media alternatif pembelajaran sejarah sekaligus sebagai upaya untuk melestarikan warisan budaya Indonesia.
Â
Downloads
References
Boeree, C. George. 2006. Personality Theories. Psychology Department Shippensburg University diunduh dari http://www.social-psychology.de/do/pt_erikson.pdf
Hurlock, Elizabeth B. 2011. Psikologi Perkembangan : Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta : Erlangga
Janti, Nur. 2019. “Menjadi Sejarawan Cilik: Belajar Sejarah dari Dekatâ€. Dalam Abad Jurnal Sejarah Vol 3 No. 1, Juni 2019
Kroflin, Livija. 2012. The Power of The Puppet. Zagreb: The UNIMA
Mansur. 2005. Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Morgan, Clifford T. et. al. 1986. Introduction to Psychology. New York: McGraw-Hill Isnc.
Musthofa, Wakhid. 2019. “The Engaging Of Early Age Children In Environmental Behavior Through Wayang Kancil Folktale†dalam SUSTINERE: Journal of Environment and Sustainability Vol 3 No 3 (2019): pp. 144-169.
Nurgiyantoro, B. 2011 “ Wayang dan Pengembangan Karakter Bangsaâ€. Jurnal Pendidikan Karakter. Tahun 1 No. 1, Oktober 2011
Pursubaryanto, E. 1996. “Seni Pertunjukan Wayang Kancil dan Kemungkinan Pengembangannya di Indonesiaâ€. Jurnal Humaniora III/1996. Hal.14
Sastroatmodjo, RPA Suryanto. 1985. “Risang Kacil Rahadyan Jinantakaâ€, Djaka Lodang, No. 649, Th. XIV, 1985. Hal. 12-13
Suroso dkk.2004. “Inovasi Pembelajaran Sastra Jawa Berbasis Kompetensi melalui Media Wayang Kancilâ€. Dalam Inotek, Vol 8, No. 2, Agustus 2004
Suryanto, E. & Budi Waluyo. 2017. Pembelajaran Apresiasi Cerita Rakyat Bermedia Wayang Kancil
Tampubolon. 1991. Mengembangkan Minat dan Kebiasaan Membaca Pada Anak. Bandung: Angkasa
U.S. Departement of Education. 2004. Helping Your Child Learn History. Washington D.C: U.S. Departement of Education
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.