Analisis Gender Model Longwe pada Program Industri Rumahan di Kota Pangkalpinang

Authors

  • Tiyas Nur Haryani Universitas Negeri Sebelas Maret, Indonesia
  • Raina Zadyanti Universitas Negeri Sebelas Maret, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.22515/bg.v6i2.4037

Keywords:

Feminisasi Kemiskinan, Analisis Gender Longwe, Pemberdayaan Perempuan, Industri Rumahan

Abstract

Persentase penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan nasional menunjukkan sebesar 9,59 persennya adalah penduduk laki-laki dan 10,06 persen adalah perempuan. Salah satu upaya pemerintah dalam mengurangi tingkat kemiskinan pada perempuan yaitu melalui Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia (KPPPA RI) yang  meluncurkan sebuah program unggulan bernama Three Ends. Salah satu aspek dari program ini yaitu mengakhiri kesenjangan ekonomi yang dimanifestasikan ke dalam Program Industri Rumahan (IR) yang bertujuan memberdayakan perempuan pelaku IR agar dapat mengembangkan usahanya. Kota Pangkalpinang dipilih dalam penelitian ini karena merupakan sentral perekonomian dan memiliki tingkat garis kemiskinan paling tinggi di Bangka Belitung. Penelitian ini bertujuan mengetahui tingkat pemberdayaan pelaku IR di Kota Pangkalpinang melalui analisis model gender milik Longwe yang terdiri dari lima aspek yaitu 1) Kesejahteraan, 2) Aspek, 3) Penyadaran, 4) Partisipasi, dan 5) Kontrol. Jenis penelitian yang dilakukan adalah mixed method berupa deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif.  Responden dalam penelitian ini berjumlah 32 orang pelaku IR yang telah terjaring program. Teknik pengumpulan data menggunakan angket, wawancara, dan dokumentasi serta menggunakan triangulasi sumber dan metode. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Program IR belum optimal dalam memenuhi beberapa aspek longwe seperti akses, partisipasi, dan kontrol. Hanya aspek kesejahteraan dan penyadaran yang terpenuhi.

References

Ahada. (2020). Alfamart, Indomaret dan MM Acing di Pangkalpinang Dibatasi, Simak Penjelasan Disperindagkop. Babel Review. https://babelreview.co.id/alfamart-indomaret-dan-mm-acing-di-pangkalpinang-dibatasi-simak-penjelasan-disperindagkop

Beckman, P. R., & D’Amico, F. (1994). Women, Gender, and World Politics (Perspectives, Policies, and Prospects). Greenwood Publishing Group.

BPS. (2018). Persentase Penduduk Yang Hidup di Bawah Garis Kemiskinan Nasional, Menurut Jenis Kelamin (Persen), 2017-2018. https://www.bps.go.id/indicator/23/1538/2/persentase-penduduk-yang-hidup-di-bawah-garis-kemiskinan-nasional-menurut-jenis-kelamin.html

KPPPA RI. (2016). Press Release: Menteri PP dan PA “Three Ends Strategi Mengakhiri Kekerasan terhadap Perempuan dan Anakâ€. https://www.kemenpppa.go.id/index.php/page/read/29/910/press-release-menteri-pp-dan-pa-three-ends-strategi-mengakhiri-kekerasan-terhadap-perempuan-dan-anak

KPPPA RI. (2019a). Industri Rumahan, Tingkatkan Ekonomi Perempuan dan Perkuat Ketahanan Keluarga. KPPPA RI. https://kemenpppa.go.id/index.php/page/read/29/2412/industri-rumahan-tingkatkan-ekonomi-perempuan-dan-perkuat-ketahanan-keluarga

KPPPA RI. (2019b). Pembangunan Manusia Berbasis Gender.

Medeiros, M., & Costa, J. (2010). The ‘feminisation of poverty’: a widespread phenomenon? In The International Handbook of Gender and Poverty: Concepts, Research, Policy (pp. 95–100). Edward Elgar Publishing Limited, Edward Elgar Publishing, Inc.

Miles, M. B., Huberman, A. M., & Saldana, J. (2014). Qualitative Data Anlaysis. In SAGE Publication, Inc. (Vol. 112, Issue 483). file:///C:/Users/youhe/Downloads/kdoc_o_00042_01.pdf

Rokhmansyah, A. (2016). Pengantar Gender dan Feminisme: Pemahaman Awal Kritik Sastra Feminisme. Penerbit Garudhawacara. https://books.google.co.id/books?id=tDUtDQAAQBAJ&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false

Sumodiningrat, G. (1999). Jaring Pengaman Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat. Journal of Indonesian Economy and Business, 14(3), 1–25.

Downloads

Published

2021-11-09

Issue

Section

Articles

Citation Check