Teologi Penciptaan Perempuan: Rekonstruksi Penafsiran Menuju Kesetaraan Gender

Authors

  • H. Hanafi UIN Syarif Hidayatullah, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.22515/bg.v1i2.408

Keywords:

Adam, Hawa, Rib, Theology of Creation.

Abstract

This article aims to reconstruct religious doctrine which states that the first woman (Hawa) was created from the rib of a man (Adam). It is an important issue as for the feminist, if the reconstruction of the interpretation is not conducted, the stereotypes against women will appear, i.e., they are the second creature, a hierarchical system between men and women in society. This stereotype should be changed by reconstructing current religious conception by employing different approach to the religious texts conveying this topic. That is why this issue is important. The method of this research is reading primary sources such as quranic exegeses in the initial, mid, and contemporary period. By comparing their methodologies, it is expected that the more refreshing interpretation models will be found.

Artikel ini bertujuan untuk merekontruksi doktrin agama yang mengatakan bahwa perempuan pertama (Hawa) diciptakan dari tulang rusuk laki-laki (Adam). Isu ini penting sebab menurut kaum feminis, jika rekontruksi penafsiran tidak dilakukan, maka muncul stereotif terhadap perempuan bahwa perempuan itu makhluk kedua, sistem hirarki antara laki-laki dan perempuan, dan stereotif yang ini harus diubah dengan cara merekonstruksi pemahaman keagamaan selama ini yang mengatakan bahwa perempuan itu diciptakan dari tulang rusuk laki-laki dengan cara melakukan pendekatan yang berbeda terhadap teks-teks agama yang membahas tentang tema ini. Rekonsturksi penafsiran dalam pembahasan ini adalah melihat bagaimana metodologi yang digunakan oleh pakar tafsir generasi awal, pertengahan, dan kontemporer. Dengan cara perbandingan ini, akan ditemukan model penafsiran yang lebih menyegarkan.

Downloads

Download data is not yet available.

References

al-‘Asqalani, Ibn Hajar. 1412 H. al-Isabah fi Tamyiz al-Sahabat. Beirut: Dar al-Jayl.

al-Abadi, Muhammad Abu al-Laith al-Khayr. 1420 H. ‘Ulum al-Hadith Asiluha wa Mu‘asiruha. Selangor: Dar al-Syakri.

al-Baghawi, Al-Husayn ibn Mas‘ud. 1997. Ma‘alim al-Tanzil. Beirut: Dar al-Kutub.

al-Bukhari, Muhammad ibn Isma‘il. 1987. Sahih al-Bukhari. Beirut: Dar ibn Kathir.

al-Hajjaj, Muslim ibn. t.th. Sahih Muslim. Beirut: Dar al-Jayl.

al-Khatib, Muhammad ‘Ajjaj. 2009. Usul al-Hadith: ‘Ulumuhu wa Mustalahuhu. Beirut: Dar al-Fikr.

al-Qurtubi, Muhammad ibn Ahmad. 2003. al-Jami‘ li Ahkam al-Qur’an. Riyad: Dar ‘Alim al-Kutub.

al-Razi, Muh{ammad ibn ‘Umar al-Tamimi. 2000. Mafatih al-Ghayb. Beirut: Dar al-fikr.

al-Tabari, Muhammad ibn Jarir. 2000. Jami‘ al-Bayan fi Ta’wil al-Qur’an. Beirut: Muassasat al-Risalah.

Al-Tabataba‘i. t.th. al-Mizan fi Tafsir al-Qur’an. Qum: Mu’assasat al-Nasr al-Islami.

al-Zirkali, Muhammad ibn ‘Ali. t.th. al-A‘lam. t.tp: Dar al-Alam.

Anwar, Etin. 2006. Gender and Self in Islam. New York: Routladge.

Ibn Athir. t.th. al-Kamil fi al-Tarikh. Beirut: Dar al-Fikr.

ibn Kathir, ‘Isma‘il ibn ‘Umar. 1999. Tafsir al-Qur’an al-‘Adhim. Beirut: Dar al-Kutub.

Jatman, Darmanto. 2002. “Tabir Gelap Kerusuhan Anti Cina di Indonesia”, dalam Antara Prasangka dan Realita: Telaah Kritis Wacana Anti Cina di Indonesia,. Jakarta: Pustaka Inspirasi.

Karim, Abdullah. 2012. “Hadis sebagai Prasyarat Akurasi Penafsiran al-Qur’an Tekstual”. Jurnal Refleksi 13, 3 : 403-421.

Kementrian Agama Republik Indonesia. 2012. Tafsir al-Qur’an Tematik: Kedudukan dan Peran Perempuan. Jakarta: Direktoral Bimbingan Masyarakat Islam.

Khatimah, Khusnul. 2009. “Diskriminasi Gender Terhadap Perempuan dalam Sektor Pekerjaan”. Jurnal Studi Gender & Anak 4, 1: 158-180.

Mulia, Musdah. 2003. Keadilan Kesetaraan Gender Persfektif Islam. Jakarta: Lembaga Kajian Agama dan Gender.

Rida, Rashid. t.th. Tafsir al-Manar. Beirut: Dar al-Fikr.

Saqar, Atiyyah. Fatawa al-Azhar, 8/95. Versi Maktabah Shamilah.

Shihab, Muhammad Quraish. 1996. Wawasan al-Qur’an. Bandung: Mizan.

Stowasser, Barbara Freyer. 1994. Women in the Qur’an, Traditions, and Interpretation. New York: Oxford University Press.

Subhan, Zaitunah. 2007. Tafsir Kebencian (Studi Bias Gender dalam Ilmu Tafsir). Yogyakarta: Lkis.

Tottoli, Roberto. 1999. “ Origin and Use of the Term Isra’iliyyat in Muslim Literature”, Journal Arabica 46, 2 : 193-197. http://www.jstor.org/stable/4057496. 193-210. Diakses pada tanggal 21 Mei 2016

Umar, Nasaruddin. 1998. “Perspektif Gender dalam al-Qur’an”, Disertasi di Sekolah Pascasarjana Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Victor S. Maas & Raquel Torres-Gonzalez. 2011. “ Subjective Performance Evaluation and Gender Discrimination”, Journal of Business Ethics 101, 4 : 667-669. http://www.jstor.org/stable/41475926. 667-681. diakses pada tanggal 21 Mei 2016

Wadud, Amina. 1999. Qur’an and Woman: Rereading the Sacred Text from Woman’s Perspective. Oxford: Oxford University Press.

http://www.sampulo.com/konversi-panjang/?satuan=Hasta. Diakses pada tanggal 20 Mei 2016.

https://www.bible.com/bible/306/gen.6

Downloads

Published

2016-12-30

How to Cite

Hanafi, H. (2016). Teologi Penciptaan Perempuan: Rekonstruksi Penafsiran Menuju Kesetaraan Gender. Buana Gender: Jurnal Studi Gender Dan Anak, 1(2), 143–163. https://doi.org/10.22515/bg.v1i2.408

Issue

Section

Articles

Citation Check