Hiperialitas Konsep Cantik dan Perempuan dalam Film: Analisis Semiotik pada Film Imperfect

Authors

  • Rhesa Zuhriya Briyan Pratiwi UIN Raden Mas Said Surakarta, Indonesia
  • Achmad Abdul Azis UIN Raden Mas Said Surakarta, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.22515/ajdc.v3i2.5408

Keywords:

discourse analysis, beautiful hyperiality, Imperfect, representation

Abstract

Imperfect is one of the interesting films because it tells about the reality of women in relation to the stereotype of being beautiful and perfect. The purpose of this research is to examine the description of women's beauty discourse represented through the film Imperfect, including in its substance related to career, love, and the size of beauty that is seen physically (body size and shape) in women. Through the analysis of Sara Mills, this research was analyzed qualitatively descriptively, with the main data collection through the documentation on the film Imperfect. The discussion focuses on the position of the subject-object and the position of the reader in the film, the image of women and the beauty represented in it indirectly shows the existence of hyperiality that is believed to be socially in society. The concept of beauty is described as emerging through the construction of body size, including its influence on the career journey and the romance experienced by the character. In addition, the representations that appear also lead to the struggle of Rara (the main character) who tries to meet the standards and assessments of society so that her existence can be accepted socially.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biography

Rhesa Zuhriya Briyan Pratiwi, UIN Raden Mas Said Surakarta

References

Adnani, K., Udasmoro, W., & Noviani, R. (2016). Resistensi Perempuan terhadap Tradisi-tradisi di Pesantren Analisis Wacana Kritis terhadap Novel Perempuan Berkalung Sorban. Kawistara, 7(2), 143–156. Retrieved from https://journal.ugm.ac.id/kawistara/article/viewFile/15520/10373

Adriani, A. Y., Muttalib, A., & Irmayani, N. (2020). Analisis Film Perempuan Berkalung Sorban Karya Hanung Bramantyo Melalui Model Sara Mills. Pepatudzu: Media Pendidikan Dan Sosial Kemasyarakatan, 16(1), 61–71.

Anakotta, E. (2020). Dekonstruksi Budaya Patriakhal pada Film Perempuan Berkalung Sorban. Jurnal KIBASP (Kajian Bahasa, Sastra Dan Pengajaran), 3(2), 261–275. Retrieved from https://journal.ipm2kpe.or.id/index.php/KIBASP/article/view/1257

Bungin, B. (2006). Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat. Jakarta: Kencana.

Burton, G. (2011). Membincangkan Televisi. Yogyakarta: Jalasutra.

Diananto, W. (2020). Film Imperfect Tembus 2 Juta Penonton Kudeta My Stupid Boss 2.

Dosi, E. (2012). Media Massa Dalam Jaring Kekuasaan: Sebuah Studi Tentang Relasi Kekuasaan Dibalik Wacana. Flores: Ledaleno.

Dwi, A. K. (2011). Representasi Immoral pada Film “Suster Keramas” (Studi Analisis Semiotik Tentang Representasi Immoral Melalui film “Suster Keramas”).

Eriyanto. (2009). Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta: LKiS.

Fakih, M. (2020). Analisis Gender dan Transformasi Sosial (Edisi Klas). Yogyakarta: Insist Press.

Ishaya, C. P. (2016). Analisis Wacana Sara Mills Dalam Film Dokumenter Battle For Sevastopol.

Jaya, A. S. (2014). Representasi Seksualitas Perempuan dalam Film Suster Keramas. Jurnal The Messenger, 6(2), 1–7.

Karomah, N. I. (2019). Representasi Feminisme pada Film Perempuan Berkalung Sorban (Analisis Semiotik Pada Film Perempuan Berkalung Sorban Karya Hanung Bramantyo). Universitas Muhammadiyah Malang.

Kriyantono, R. (2006). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Kurniawan, T. H., Purworini, D., & Palupi. (2013). Eksploitasi Tubuh Perempuan Yang Berperan Sebagai Suster Dalam Film-Film Horor Indonesia (Analisis Isi Eksploitasi Tubuh Perempuan yang Berperan Sebagai Suster dalam Film Horor Indonesia Suster Keramas II dan Bangkitnya Suster Gepeng). Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Larasati, V. V., & Wahid, A. (2020). Representation and Commodification of Female Body in the Indonesian Post Reform Horror Movies. AJMC (Asian Journal of Media and Communication), 4(1). Retrieved from https://journal.uii.ac.id/AJMC/article/view/15070

Lavenia, A. (2021). Representasi Perempuan di Media: Bukan Token Konten Semata. Retrieved from https://www.remotivi.or.id/mediapedia/675/representasi-perempuan-di-media-bukan-token-konten-semata

Moleong, L. (2014). Metodologi Penelitian Kualitatif (P. R. Rosdakarya, Ed.). Bandung.

Murwani, E. (2010). Konstruksi Bentuk Tubuh Perempuan dalam Iklan Televisi. Jurnal Ilmu Komunikasi, 2(1).

Nistria, D. (2014). Representasi Perempuan Dalam Film Bertema Islam Pada Film Perempuan Berkalung Sorban Karya Hanung Bramantyo (Analisis Wacana Perspektif Feminis). Universitas Airlangga.

Pangastuti, A. (2019). Female Sexploitation in Indonesian Horror Films: Sundel Bolong (A Perforated Prostitute Ghost, 1981), Gairah Malam III (Night Passion III, 1996), and Air Terjun Pengantin (Lost Paradise-Playmates in Hell, 2009). Auckland University of Technology.

Prahastiwi, N. (2019). Wacana Perlawanan Perempuan pada Film Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak. IAIN Surakarta.

Prakoso, G. (1997). Film pinggiran: Antologi Film Pendek, Film Eksperimental, dan Film Dokumenter. Jakarta: Fatma Pers.

Pratiwi, R. Z. B. (2018). Perempuan dan Kontes Kecantikan (Analisis Mengenai Konstruksi Citra dalam Bingkai Komodifikasi). Jurnal An-Nida, 10(2), 133–143. https://doi.org/10.34001/an.v10i2.785

Pratiwi, R. Z. B., & Susilowati, E. (2020). Persepsi Komunitas Solo Hijabers Mengenai Konstruksi Citra Perempuan dalam Kontes Kecantikan. Aristo, 8(2), 381–405.

Pratiwi, R. Z., Susilowati, E., Rusdiana, J., & Rohmatika, A. (2022). Femininity and Womenâ€TMs Resistance: Deconstruction of Meaning by Sara Millsâ€TM Critical Discourse in ‘Motherâ€TM Movie. Muwazah: Jurnal Kajian Gender, 13(2), 193–220. https://doi.org/10.28918/muwazah.v13i2.4563

Sangaji, M. S., Qorib, F., & Ghofur, M. A. (2021). Eksploitasi Perempuan Dalam Film Horor Air Terjun Pengantin 2 (Universitas Tribhuwana Tungga Dewi Malang). Universitas Tribhuwana Tungga Dewi Malang. Retrieved from http://rinjani.unitri.ac.id/handle/071061/558#

Santoso, W. M. (2011). Sosiologi Feminisme: Konstruksi Perempuan dalam Industri Media. Yogyakarta: LKiS.

Saraswati, L. A. (2017). Putih: Warna Kulit, Ras, dan Kecantikan di Indonesia Transnasional. Tangerang: Margin Kiri.

Sari, F. A. (2011). Perjuangan Perempuan dalam Kesetaraan Gender pada Film Perempuan Berkalung Sorban (Analisis Semiotika terhadap Film Perempuan Berkalung Sorban). Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Septiani, R. D. (2016). Representasi Perempuan Dalam Film (Analisis Wacana Kritis Sara Mills Dalam The Herd). Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Solihati, S. (2007). Wanita dan Media Massa. Yogyakarta: Teras.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.CV.

Tazkiyyah, Z., & Wulan, R. R. (2017). Representasi Pers dalam Film Spotlight (Analisis Semiotika John Fiske dalam Film Spotlight dengan Penerapan 9 Elemen Jurnalistik Kovach & Rosenstiel). E-Proceeding of Management.

Team, G. W. (2015). Global Media Monitoring Project. London and Toronto.

Tomagola, T. A. (1990). Indonesian Women’s Magazine as an Ideological Medium. Universitas Indonesia.

Wibowo, F. (2006). Teknik Produksi Program Televisi. Yogyakarta: Pinus Book Publisher.

Winursita, S. (n.d.). Sinopsis Imperfect: Karier, Cinta & Timbangan. Retrieved from https://www.viu.com/ott/id/articles/sinopsis-imperfect-karier-cinta-timbangan/

Downloads

Published

2022-12-20

How to Cite

Pratiwi, R. Z. B., & Abdul Azis, A. (2022). Hiperialitas Konsep Cantik dan Perempuan dalam Film: Analisis Semiotik pada Film Imperfect. Academic Journal of Da’wa and Communication, 3(2). https://doi.org/10.22515/ajdc.v3i2.5408

Issue

Section

Articles

Citation Check