Akomodasi Pesantren Terhadap Kebijakan Pendidikan Nasional

Authors

  • Muhammad Alqadri Burga UIN Alauddin Makassar, Indonesia
  • Azhar Arsyad UIN Alauddin Makassar, Indonesia
  • Muljono Damopolii UIN Alauddin Makassar, Indonesia
  • Andi Marjuni UIN Alauddin Makassar, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.22515/attarbawi.v4i1.1560

Keywords:

accommodation, national education policy, pesantren

Abstract

This research aims to analyze the dynamics of Pondok Pesantren DDI Mangkoso in accommodating national education policies. The method of this research is qualitative with a phenomenological approach whose data is collected through observation, interviews, and documentation. The results of the research indicate that the status of Pondok Pesantren DDI Mangkoso as a traditional Islamic education institution still existed despite carrying out modern developments by maintaining five roles, namely: the place of transmission of classical Islamic sciences, da’wah institutions, preserving Islamic traditions, the center of reproduction of scholars, and place of community service and development. Changes in the position of pesantren in national education policy during the period 1989-2018 have implications for the education policy of Pondok Pesantren DDI Mangkoso whose dynamics are divided into three stages, namely: institutional transformation, integration of curriculum, and application of a culture-based  inclusive paradigm. The form of accommodation for the national education policy by Pondok Pesantren DDI Mangkoso is the opening of formal education institutions at all levels of education. Various obstacles in the accommodation are the struggle of organizational culture and structure, limited resources, and lack of community participation.

References

Al-Zastrouw, N. (2017). Mengenal Sepintas Islam Nusantara. Hayula: Indonesian Journal of Multidisciplinary Islamic Studies, 1(1), 1–18. https://doi.org/10.21009/hayula.001.1.01

An-Nahidl, N. A. (2018). Pendalaman Ilmu Agama dan Pengembangan Keterampilan di PP. Ath-Thohariyyah-Pandeglang. EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, 16(3). https://doi.org/10.32729/edukasi.v16i3.500

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revi). Jakarta: Rineka Cipta.

Bani, S. (2015). Kontribusi Pesantren dalam Sistem Pendidikan Nasional. AULADUNA: Jurnal Pendidikan Dasar Islam, 2(2), 264–273.

Bawani, I. (2016). Metodologi Penelitian Pendidikan Islam. Sidoarjo: Khazanah Ilmu.

Creswell, J. W. (2017). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches (4th ed.). California: Sage Publications.

Dhofier, Z. (2015). Tradisi Pesantren: Studi Pandangan Hidup Kyai dan Visinya Mengenai Masa Depan Indonesia. Jakarta: LP3ES.

Haederi, M. A. (2006). Masa Depan Pesantren: Dalam Tantangan Modernitas dan Tantangan Kompleksitas Global. Jakarta: IRD Press.

Ma’arif, S. (2015). Pesantren Inklusif Berbasis Kearifan Lokal. Yogyakarta: Kaukaba Dipantara.

Madjid, N. (2010). Bilik-bilik Pesantren: Sebuah Potret Perjalanan. Jakarta: Dian Rakyat dan Paramadina.

Nawali, A. K. (2018). Dampak Penerapan Kurikulum Kementerian Agama dan Kurikulum Pesantren Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam di Madrasah Aliyah Negeri Yogyakarta 1. At-Tarbawi: Jurnal Kajian Kependidikan Islam, 3(1), 13–31. https://doi.org/10.22515/attarbawi.v3i1.1145

Noor, M. (2006). Potret Dunia Pesantren: Lintasan Sejarah, Perubahan dan Perkembangan Pondok Pesantren. Bandung: Humaniora.

Pasaribu, A. (2017). Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah dalam Pencapaian Tujuan Pendidikan Nasional di Madrasah. EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial, 3(1), 12–34.

Republik Indonesia. (1989). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan.

Republik Indonesia. (2003). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Direktorat Pendidikan Menengah Umum.

Republik Indonesia. (2007). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan. Jakarta: Kemenag.

Rofiq, Ahmad, NU/Pesantren dan Tradisi Pluralisme dalam Konteks Negara-Bangsa, dalam Suaedy, A., ed. (2006). Pergulatan Pesantren dan Demokrasi. Jakarta: P3M dan LKiS.

Saifuddin, A. (2015). Eksistensi Kurikulum Pesantren dan Kebijakan Pendidikan. Jurnal Pendidikan Agama Islam (Journal of Islamic Education Studies), 3(1), 207–234. https://doi.org/https://doi.org/10.15642/jpai.2015.3.1.207-234

Siregar, M. K. (2018). Pondok Pesantren Antara Misi Melahirkan Ulama dan Tarikan Modernisasi. Jurnal Pendidikan Agama Islam Al-Thariqah, 3(2), 16–27. https://doi.org/10.25299/althariqah.2018.vol3(2).2263

Sudarto. (2007). Metodologi Penelitian Filsafat. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suparjo. (2017). Relasi Kiai-Santri di Pesantren Futuhiyyah, Demak. IBDA’: Jurnal Kajian Islam dan Budaya, 15(2), 192–214. https://doi.org/10.24090/IBDA.V15I2.1335

Wahid, A. (2010). Menggerakkan Tradisi: Esai-esai Pesantren. Yogyakarta: LKiS.

Downloads

Published

2019-06-30

Issue

Section

Articles

Citation Check